Sabtu, 21 Juli 2012

Bye.. Bye...

Untuk saat ini dan beberapa bulan ke depan saya akan vakum dari dunia blog...
See you soon at Memories of Me ^_^

Please click these :
@ Bawalah Aku ke Hatimu
@ Saat Aku Terbangun dari Tidurku
@ Kami dan Dirinya
@ Segitiga yang Berubah
Read the rest ^,^

Selasa, 03 Juli 2012

New Day(s) on Holidays

Alhamdulillah! Tepat pada tanggal 20 Juni kemaren (hari Kamis) aku udah dapet raport. Hasilnya lumayan. Nilai terkecil aku 80. Ya meskipun aku gak masuk 5 besar, setidaknya aku masih masuk 10 besar :D Dengan nilai rata-rata 86,4 aku berada di peringkat 8 dari 32 siswa di kelas XI. IPA A.

Oh ya,, sekarang aku udah pindah rumah niih :( Masih di Palembang kok :)
Alamatnya di Jalan Swadaya Pakjo RT. 47 No.nya belom ada, pokoknya kalo udah di Swadaya cari aja Masjid Mujahiddin, naah rumah baru kami ada di dekat masjid itu kok. Seneng deh rasanya bisa pindah dari Ariodillah. Habisnya di sana itu lingkungan dan situasinya gak kondusif. Meskipun begitu kayaknya aku bakalan ngerasa kehilangan setelah pindah dari sana karena aku udah 10 tahun tinggal di sana. Eee... Aku pasti bakalan kangen sholat Idul Fitri dan Idul Adha di Masjid Al-Jihad. Karena Masjid-nya itu cukup luas terus adem. Tapi Masjid di sini dekat dari rumah loh...

Selama liburan ini kami masih sibuk beres-beres rumah. Baju-baju aku aja masih banyak belom ikut pindah, buku-buku, peralatan sekolah, tas, dan sepatu-sepatu.

Satu lagi, rumah kami berseberangan dengan keluarga ayah. Meskipun lorong (lorongnya itu cukup besar kok bisa dilalui 1 mobil) kami cuma ada 3 rumah, aku gak ngerasa sepi.
Buat temen-temen yang mau main ke rumah baru kami niih aku kasih denahnya deh...


(Maaf yaa kalo denahnya sedikit mengganggu mata -.-')

Mudah banget kan cari lokasinya  :D
eemm.. sampai di sini dulu yaa... Jangan lupa main ke sini , bye...
Read the rest ^,^

Senin, 04 Juni 2012

Drama - Finished!

Yuuuuhuuuu! Hooreeeeee ^_^
Dramanya sukses! hehehe...
Setelah latihan berhari-hari, sempat berantem antar anggota, rintangan ketika latihan, kendala bikin-menentukan-membawa properti, bahkan sampe marah-marahan tapi akhirnya kami berhasil! Wuuuaah seneng rasanya!

Drama kami judulnya "Tragedi Jhokoy 101" (plesetan dari pesawat yang baru-baru ini bikin gempar se-Indonesia itu loh...) Tapi sebenarnya kami gak fokus sama tragedi itu, melainkan fokus dengan hubungan antar saudara, keluarga, persahabatan, dan hikmah di balik sebuah musibah (menurut aku sih! :D)

Naah hari ini kami sebagai kelompok terakhir yang tampil, sebagai Kelompok 4 Kelas XI. IPA A, kelompok penutup drama kelas XI se-SMA N 3 Palembang. Kami tampilnya di aula SMA N 3 Palembang kalo gak salah jam setengah 1 tadi deh. Dan yang bikin aku bener-bener salut sama diri aku sendiri adalah (ehem!) waktu drama tadi bener-bener gak ada rasa gugup sama sekali cuma ada sedikit rasa malu, sedikiiiiiiiiiit banget! Yaa, kalo dibandingkan dengan kelompok lainnya siih mungkin kami masih belum ada apa-apanya, tapi setidaknya kami gak ada masalah sama yang namanya blocking dan buka-tutup tirai yang selama ini selalu menjadi momok kelompok-kelompok terdahulu. Dan kami, terutama saya, bangga dengan prestasi ini hehehe :')

Sebenarnya aku pengen share foto-foto 'n video drama kami, tapi masalahnya adalah aku belum ada foto maupun videonya, entar insya allah besok aku bluetooth-an dengan temen aku terus aku share ke kalian deh! =D Oke?
Read the rest ^,^

Kamis, 31 Mei 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : VIII

Saat ini Danar sedang mendengarkan alunan merdu instrumen musik klasik favoritnya, yaitu Ballade Pour Adeline - Richard Clayderman. Dan ini adalah kali ke-tiganya Danar mengulangi instrumen ini sejak 20 menit yang lalu. Entah mengapa ia kemudian teringat akan sosok gadis yang telah lama ia kenal. Sosok gadis manis dan pintar. Namun dibalik semua itu ada satu hal yang membuatnya sangat mengingatnya yaitu kegigihan gadis itu mendapatkan cinta Danar. Siapa lagi kalau bukan Isabel. Sejak Danar sadar hingga sekarang ia belum melihat batang hidung Isabel.

'Aku harus menemui Danar' ucap isabel dalam hati. 'Uumm, tidak. Aku harus menemui Audrey terlebih dahulu'. Setelah berdebat dengan kata hatinya, Isabel pun mendapatkan keputusan. Ia segera mengambil kunci mobil yang ada di atas meja riasnya dan segera melaju membelah keheningan pagi.

"Drey, kamu mau ke rumah sakit ya?" tanya Ayu.
"Iya. kakak mau kemana? Kok rapih amat?"
"Kakak mau ke kampus, ada urusan di klub Seni."
"Oh..."
*****

Aroma khas rumah sakit ini membuat perasaan siapapun menjadi sedikit tenang. Mulai dari satpam yang murah senyum, para perawat yang ramah, serta dokter-dokter yang baik hati akan membuat semua orang merasa nyaman di sini. Kamar VIP nomor 08-A adalah ruangan yang ditunggui oleh Danar selama setahun ini. Koridor yang dilewati untuk menuju kamar Danar pun cukup sepi dan memiliki aura positive.

Di dalam kamar nomor 08-A ini ada dua sejoli yang sedang bercengkrama.Tiba-tiba kesenangan mereka sedikit terusik oleh kehadiran orang lain.

"Selamat pagi! Bagaimana keadaannya?"
"Pagi. Baik, Dok."
"Saya periksa sebentar ya.."

Seorang dokter pria paruh baya pun memeriksa dan mengecek kondisi Danar. Beberapa menit kemudian dokter itu pun menyudahi pemeriksaannya.

"Semuanya baik-baik saja. Kalau begitu saya permisi, jangan lupa obatnya diminum ya. Pagi."
Dokter itu pamit dan meninggalkan Danar dan Audrey.

Selang beberapa menit berikutnya pintu kamar Danar kembali diketuk.
Tok! Tok! Tok!
Kemudian masuklah seorang gadis manis berambut pendek dengan model Bob-sebahu.

"I-sabel.." ucap Danar.
Audrey hanya bisa melihat interaksi mata Danar dan Isabel.

"Ya" sahut Isabel. "Apa kabar, Danar?" lanjut Isabel.
"Baik. Kamu?"
"Ya. Maaf Audrey, boleh tinggalin kami sebentar gak? Aku mau ngomong sama Danar." pinta Isabel.
"Ya, baiklah. Aku akan tunggu di luar." Audrey meng-iya-kan.
******

Tak lama kemudian Isabel meminta Audrey masuk ke kamar Danar. Mata Isabel terlihat sembab. 'Apa yang mereka bicarakan?' batin Audrey. Saat Audrey melihat mata Danar, ternyata mata kekasihnya itu pun memerah.

Isabel memulai kembali pembicaraan, namun kali ini bersama Audrey juga.
"Maaf Drey karna kamu udah nunggu lama."
"Gak papa kok. Emangnya kalian tadi ngomongin apa?" tanya Audrey polos.
"Drey, dua hari lagi aku bakalan pindah."
"Pindah? Maksudnya? Ke mana, Bel?"
"Luar negeri. Kalifornia, Universitas Stanford..."
"Universitas Stanford?"

To Be Continued . . .


Umi Yanti

31 Mei 2012
Read the rest ^,^

Kamis, 24 Mei 2012

A Thousand Years - Christina Perri

Gak tau kenapa, kalo dengar lagu ini aku jadi inget sama lagu The Call - Regina Spektor ... ^_^

Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer

***
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer

Repeat ***

#
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

One step closer
One step closer

Repeat ***

Repeat #

Read the rest ^,^

Minggu, 13 Mei 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : VII

"Danar?" ucap Audrey tersenyum halus.

Mata Danar tampak berkaca-kaca. Mungkin karena perasaannya yang sulit diungkapkan dengan kata-kata yang membuat Danar hingga saat ini hanya memandangi Audrey dengan penuh arti. Diam-diam ternyata Isabel sedang memperhatikan Danar dan Audrey dari luar ruangan. Isabel ikut larut ke dalam perasaan haru tersebut. Dirinya merasa sangat bahagia karena Danar telah sadar dari komanya. Setelah setahun berlalu akhirnya Isabel kembali dapat melihat mata cokelat tajam Danar. Sungguh kebahagiaan yang amat besar bagi Isabel!

Keesokannya Audrey bangun lebih awal dari biasanya. Ayu menjadi sedikit terkejut akan kelakuan adiknya itu. Bangun lebih awal, tersenyum, mengalunkan sebuah lagu, dan ditambah lagi dengan membersihkan halaman. Ayu pun menghampiri Audrey.

"Drey! Kayaknya kamu lagi seneng niih. Tumben banget mau bangun pagi-pagi dan ngebersihin halaman."
"Oh iya! Aku lupa cerita ya, Kak?" Audrey menyadari.
"Cerita soal apa, Drey?"
"Danar, Kak! Danar!"
"Danar? Dia sudah sadar ya?!" tebak Ayu dengan spontan.
"Betul, betul sekali, Kak!"
Audrey segera memeluk Ayu.
*****

Kevin sedang memandangi handphone-nya. Berharap ada sebuah panggilan masuk bertuliskan nama Suzan. Namun sejak 15 menit yang lalu handphone Kevin sama sekali tidak berbunyi. Rupanya Kevin lupa mengaktifkan handphone-nya.

"Sialan! Aku lupa aktif-in handphone lagi! Pantes aja dari tadi ni benda diem aja!" umpat Kevin dengan kesal.

Lalu Kevin menekan tombol merah yang ada pada handphone tersebut untuk beberapa detik dan dengan seketika handphone-nya telah aktif. Namun tetap saja tidak ada telepon maupun SMS yang masuk. Rasanya dia sangat merindukan Suzan.

"Syukur deh kalo Danar sudah sadar. Sekarang kalian bisa bersama lagi. Tapi gimana dengan Isabel?" tanya Ayu.
"Isabel... Emm, dia..."
"Ya sudah, nanti aja mikirin dia. Sekarang kamu harus fokus ke Danar terlebih dahulu, oke?"
Audrey hanya mengangguk.

Siangnya Audrey mengunjungi Danar. Danar terlihat lebih segar. Dengan senyumnya yang khas mampu membuat Audrey semakin bahagia. Karena keadaan Danar yang masih belum bisa mengkonsumsi makanan selain makanan dari rumah sakit, Audrey pun batal membelikan cokelat, cemilan favorit Danar. Namun Audrey telah menemukan gantinya.

"Danar!" kejut Audrey.
"Audrey." Danar tersenyum.
"Nih, aku bawa hadiah buat kamu. Tapi bukan cokelat."
"Jadi, apa?"
"Coba deh buka!"
"Waah, kotak musik. Bagus banget, makasih ya Drey!"
Danar pun mencium pipi kanan Audrey.

Sementara di waktu yang bersamaan Suzan sedang asyik bermain dengan komputer kesayangannya. Ia sibuk berkutik dengan tugas kampusnya. Ia pun membuka Winamp dengan memutar sebuah lagu.

Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia
Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tanpamu butiran debu

*****

To Be Continued . . .


Umi Yanti

13 Mei 2012
Read the rest ^,^

Selasa, 08 Mei 2012

Just Information

Haaaiiiii.... ^^
Kali ini sesuai judulnya 'Just Information' berati aku bakalan posting entry ini cuma sekedar buat informasi. Naah temanya adalah tentang penipuan :D

Sekarang ini kan, eh maaf aku ralat yaaa... Sejak zaman dahulu kala kan yang namanya penipuan itu sudah ada dan berkembang pesat. Modus dan caranya pun bermacam-macam. Naah di era globalisasi sekarang pun ternyata penipuan itu dapat dikatakan bisa mengikuti era globalisasi ini dengan cukup baik. Ada yang penipuannya melalui televisi (*aku pernah dengar beritanya tapi aku lupa spesifiknya tentang penipuan ini, seingat aku penipuan ini melalui iklan di televisi), ada juga yang melalui handphone (mulai dari SMS sampe si penipu itu menelepon langsung), bahkan lewat internet pun sudah ada (uupz! banyak).

Tapi inti dari semua ini adalah aku cuma mau mengatakan bahwa aku sangat terhibur dengan penipuan melalui SMS. Mengapa? Karena aku sering tertawa kalo baca SMS tersebut. Eeeiitz! SMS'nya yang gimana siih? SMS ini khusus untuk penipuan yang meminta untuk dibelikan pulsa. Udah sering kan baca, dengar, dan liat beritanya?

Oke deh, aku akan mengkategorikan penipuan lewat SMS yang membuat aku terhibur ini. Kategorinya ada 2, yaitu :

*oia, sebelumnya just information, kategori ini aku buat berdasarkan pengalaman aku sendiri, jadi kalo kalian kurang setuju gak papa  =)

1. SMS Sayank
Haha dari judulnya aja aku udah mulai geli. Coba deh perhatikan tulisan Sayank yang seharusnya di tulis Sayang. 97,5% dari mereka pasti menggunakan kaya Sayank. Contoh SMS penipuan ini adalah:
Yank. tlong isi'in aq pulsa 10rb di nomor ini 08129394xxxx, nanti aq yg tlpon.
Huahaha, emang dia kira aku siapa? Aku aja gak punya pacar, eh manggil-manggil sayank. Lagian pulsa aku aja sekarat, eh dia minta beliin pulsa! wkwkwk penipuan kategori ini kalo diterapkan ke aku, aku jamin deh 100% gagal!

2. SMS Mama
Emang siih, nama aku yang diambil dari Bahasa Arab ini kalo diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Ibu, atau bisa juga Mama, Mami, Bunda, Emak, dan sejenisnya. Tapiii, aku bukan Mama kalian tauuk!  -_- Lagian aku kan masih mudah, masih anak SMA, masa' udah punya anak?! ckckck Astaghfirullah! Contoh penipuan kategori ini adalah :
Ma, isiin aku pulsa ya, penting nih.
Hehe, salah kirim SMS yaa? Dan untuk kategori SMS Mama, persen kegagalannya adalah 100%.

Aku kadang berpikir, apakah sebodoh itu para penipu ini hingga mereka melakukan penipuan menggunakan cara ini atau apakah masyarakat sendiri yang lebih bodoh dan terlalu mudah percaya dengan penipuan seperti ini? Karena, secara logika dan peribahasa tidak akan ada asap jika tidak ada api yang memiliki makna bahwa penipuan ini tidak mungkin terus ada dan berlangsung jika tidak ada masyarakat ataupun korban yang percaya dan meng-amin-kan penipuan ini. Yang secara jelasnya adalah penipuan ini masih ada karena masyarakat masih ada yang percaya dengan tipuan mereka!

Finally, for all of you must take care from this trickery! Please think logically, okey?
Read the rest ^,^

Selasa, 01 Mei 2012

Back At One - Brian McKnight

It's undeniable that we should be together
It's unbelievable, how I used to say that I'd fall never
The basis is need to know
If you just don't know how I feel
Then let me show you that now I'm for real
If all the things in time, time will reveal Yeah

*
One, you're like a dream come true
Two, just wanna be with you
Three, girl it's plain to see
That you're the only one for me and
Four, repeat steps one through three
Five, make you fall in love with me
If ever I believe my work is done
Then I'll start back at one
*courtesy of umi-yanti-1412.blogspot.com
(Yeah)
It's so incredible, the way things work themselves out
And all emotional, once you know what it's all about, hey
And undesirable, for us to be apart
I never would've made it very far
'Cause you know you got the keys to my heart
'Cause...

Repeat *

Say farewell to the dark of night
I see the coming of the sun
I feel like a little child, whose life has just begun
You came and breathed new life into this lonely heart of mine
You threw out the life line
Just in the nick of time

Repeat *
Read the rest ^,^

Sorry Sorry - Suju

Naah sehubungan atas suksesnya Super Show 4 Super Junior World Tour baru-baru ini (konser Suju yang diadakan pada tanggal 27-29 April 2012 di Jakarta) aku akan posting beberapa lagu Suju yang aku suka.
Berikut ini adalah lirik lagu Sorry Sorry =)

Dance Dance Dance Dance
Dance Dance Dance Dance
Dance Dance

***
Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo
Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby
Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo
Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Baraboneun nunbit soge
Nunbit soge naneun machi
Naneun machi mwoe hollin nom
(Ijen beoseonajido motae)
Georeooneun neoui moseup
Neoui moseup neoneun machi
Nae simjangeul barpgo wannabwa
(Ijen beoseonajido motae)
*courtesy of umi-yanti-1412.blogspot.com
Eodil gana dangdanghage
Utneun neoneun maeryeokjeok
Chakhan yeoja ilsaegiran
Saenggakdeureun bopyeonjeok
Dodohage geochim eopge
Jeongmal neoneun hwansangjeok
Dorikil su eobseulmankeum
Nege ppajyeo beoryeosseo

Repeat ***

#
Ttanttan ttanttada tta ttaranttan
Ttanttan ttanttada tta
Nege banhaebeoryeosseo baby
Ttanttan ttanttada tta ttaranttan
Ttanttan ttanttada tta ttarappappara

Hey girl gir gir gir gir gir girl I
Nunmantteumyeon ni saenggak (Hey girl)
Janakkaena sasil neo hana bakke anboyeo
(Malhaebwa) Ni mame naega
(Malhaebwa) Jari jabanneunji
(Malhaejwo) Naege marhaejwo
(Naneun babo babo babo)

Jubyeon saramdeureun malhae
Naega neomu jeokgeukjeok
I sesange geureon saram
Eodi handurinyago
Geugeol molla geunyeol molla
Shigihamyeo haneun mal
Naega bureopdamyeon geugeon
Geudaedeuri jineun geo

Repeat ***

Repeat #

Let's dance dance dance dance
Let's dance dance dance dance
Let's dance dance dance dance
Dance dance

Hey ije geuman naege wajullae
Jeongmal michil geotman gata yeah
Nan neoman saranghago shipeo
Jeoldae dashi hannun pal saenggak eobseo hey, hey, hey

Aeiniragiboda chingugateun
Naega doego shipeo
Neoui modeun gomin seulpeum
Hamkke ganjikhagopa
Dashi eobseul mankeum mankeum
Neoreul neomu saranghae
Naega baran saram niga baro geu
That that that girl

Repeat ***

Sorry, hahaha


Read the rest ^,^

Kamis, 19 April 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : VI

Setelah 2 minggu berlalu, Suzan dan Kevin memutuskan untuk tidak saling menghubungi satu sama lain. Mereka merenungi apa yang harus mereka lakukan untuk kelanjutan hubungan mereka. Apakah harus dilanjutkan atau diakhiri sampai di sini?

Kevin sedang duduk di sebuah gazebo yang tepat berada di depan kamarnya. Di sekelilingnya ada banyak sekali jenis bunga yang sedang bermekaran. Aroma khas yang keluar dari bunga-bunga tersebut membuat pikiran Kevin cukup tenang. Udara pun terasa sejuk. Sesaat kemudian ia tertidur sambil memeluk foto dirinya bersama Suzan.

"Kak, aku mau ke rumah sakit. Kakak mau ikut gak?" tanya Audrey pada Ayu.
"Sorry banget Drey, kakak juga mau pergi nih. Ada urusan mendadak di kampus."
"Oh, kalo gitu kita bareng aja kak."
"Oke, tunggu bentar ya."

Setelah menutup dan mengunci pintu rumah dan pagar mereka pun segera menyetop sebuah taksi. Di tengah perjalanan, Audrey tiba-tiba menyuruh taksi itu berhenti dan segera turun.

"Drey, kamu mau kemana?" teriak Ayu.
"Sebentar kak, aku mau beli sesuatu!"

Tidak lama kemudian Audrey kembali dengan membawa satu buket bunga Chrysanthenum ungu yang memiliki arti keinginan kuat untuk sehat. Ayu yang melihat Audrey membawa bunga tersebut pun tersenyum halus.

"Ini hadiah untuk Danar." ucap Audrey bersemangat.

Sepanjang perjalanan Audrey terus tersenyum. Entah mengapa ia merasa sangat bahagia dan tenang.
*****

"Danar, happy 3rd anniversary. Hari ini gak terasa ya kita udah jadian selama 3 tahun. Tapi sayang selama setahun ini kamu terus tidur... Aku mohon kamu bangun ya, biar kita bisa ngerayain bareng."

Audrey mengecup kening Danar dengan lembut. Mengelus pipinya. Menggenggam tangannya. Dan memeluknya dengan hangat. Air mata Audrey mengalir di pipi Danar. Audrey teringat dengan bunga yang ia beli tadi. Ia segera meletakkannya di samping ranjang Danar. Ia tersenyum.

Dengan perlahan Danar menggerakkan bola matanya. Ia membuka kelopak matanya dengan amat perlahan. Audrey yang melihat kejadian itu terkejut. Ia langsung menekan tombol untuk memanggil dokter. Audrey berulang kali menekan tombol tersebut. Ia menggenggam erat jari-jari lemas Danar.

Akhirnya Dokter pun tiba dengan dua perawat. Mereka segera memeriksa kondisi Danar. Audrey tersenyum bahagia hingga ia meneteskan air mata. Ia meraih kalung pemberian Danar.

"Bagaimana dok keadaan Danar?" tanya Audrey dengan antusias.
"Syukurlah, kondisinya cukup stabil. Dia sungguh beruntung. Nanti kami akan memeriksanya lebih lanjut. Kami permisi." jelas dokter.
"Terima kasih Dok! Terima kasih!"

Dokter dan perawat pun keluar. Kini tinggallah Audrey dan Danar di dalam ruangan itu. Audrey menghampiri ranjang Danar dengan senyum. Namun Tidak ada ekspresi apa pun yang ditunjukkan oleh Danar. Audrey menjadi ragu. Ia memelankan langkah kakinya. Raut wajahnya menjadi sedih. Tetap tidak ada ekspresi dari Danar. Wajahnya dingin, seolah-olah tidak memperdulikan Audrey.

"Danar..."
Tidak ada jawaban.

"Danar, kamu kenapa diam? Kamu gak inget sama aku ya? Aku Audrey. Audrey. Kamu inget kan?"
Tetap tidak ada jawaban.

"Eee, setahun yang lalu kamu kecelakaan terus koma. Waktu itu kita mau ngerayain hari jadi kita yang ke-2. Mmm... Hari ini kita anniversary yang ke-3 loh. Kamu inget kan? Oh iya, kalung ini kamu loh yang kasih ke aku..."

"I LOVE YOU, Audrey." ucap Danar memutuskan perkataan Audrey.
*****

To Be Continued . . .


Umi Yanti

19 April 2012
Read the rest ^,^

Sabtu, 14 April 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : V

“Kevin, kamu sebenernya kenapa? Aku bingung sama kamu.”
“Maafin aku Suzan. Aku Cuma ingin jujur sama kamu, aku gak ingin kamu tau hal ini dari orang lain.”

Raut muka Kevin benar-benar menunjukkan bahwa ia sebenarnya tidak ingin Suzan mendengar pengakuannya. Namun, mungkin akan lebih baik jika Suzan mendengar langsung penjelasan itu dari Kevin.

“Tapi vin...”
“Suzan, aku sayang banget sama kamu, kamu tau kan?”
“Ini, ini bikin aku sakit banget. Aku...” cairan hangat di pelupuk mata Suzan pun tumpah.

Suzan pun berlari meninggalkan Kevin. Kevin mengejar. Namun, sesaat kemudian Suzan membalikkan badannya dan melarang Kevin untuk mengejarnya. Ia sedang ingin sendiri. Kevin yang juga merasa sedih tidak dapat berbuat apa-apa.

Tidak jauh dari taman itu, masih ada Isabel dan Audrey yang juga sibuk dengan masalah mereka sendiri. Isabel pun menjelaskan apa yang selama ini ia alami dan rasakan. Tidak mau kalah dengan Isabel, Audrey pun mengatakan bahwa Isabel tidak pantas menjadi sahabatnya lagi karena ia telah menyembunyikan hal ini darinya.

“Kenapa kamu gak pernah cerita sama aku? Kalo aja kamu bilang dari dulu, mungkin kita gak bakal kayak gini Bel!” Audrey memarahi Isabel.
“Semua ini demi Danar. Aku biarin kalian bersatu karena aku tau Danar sayang banget sama kamu. Danar memang sejak lama suka sama aku, tapi sejak kehadiran kamu dia mulai suka sama kamu. Sebagai orang yang sangat cinta sama dia, aku rela lepasin dia biar kalian bisa bersama. Aku rela Drey.”
“Jadi, sebenarnya aku adalah batu penghalang kalian, penghalang cinta kalian. Kalo aku gak pernah muncul di antara kalian, mungkin kalian bakalan bisa sama-sama.” Audrey menyesal.
“Drey, aku benar-benar minta maaf, aku cuma mau jujur sama kamu.”
“Aku ngerti Bel. Aku juga gak bisa nyalahin kamu atau pun Danar. Kamu tau kan, cinta aku begitu besar buat Danar. Mungkin sebaiknya untuk beberapa saat ini, kita gak usah ketemu dulu.” pinta Audrey.
“Iya, benar. Mungkin akan lebih baik.”

Mereka pun pulang. Sesampainya di rumah, Ayu heran melihat mata sembab adiknya itu. Audrey segera berlari menaiki tangga. Membuka pintu kamarnya dan meluncur di tempat tidurnya. Ia menarik foto Danar yang berada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Kemudian dipeluknya foto itu.

Ayu menyusul Audrey. Ia sangat bingung dengan sikap tidak wajar Audrey. Ia sangat yakin telah terjadi sesuatu. Di dalam kamar Audrey sedang mengalun sebuah lagu yang di bawakan oleh M2M.

Did I lose, my love to someone better?
And does she love you like I do?
I do, you know I really really do.
Well hey, so much I need to say.
Been lonely since the day.
The day you went away...
So sad but true, for me there’s only you.
Been lonely since the day.
The day you went away...

Ayu segera mengecilkan volume lagu tersebut. Ia mendekati Audrey dan berusaha mencari tau apa yang telah terjadi.

“Drey, kamu kenapa?”
“Kak...” pandangan Audrey tidak jelas karena di penuhi oleh air mata.
“Iya, kenapa kamu nangis? Apa ada hubungannya sama Isabel?” Ayu menebak.

Dengan perlahan Audrey menjelaskan semua yang telah terjadi antara dirinya dan Isabel. Dengan perasaan iba, Ayu terus mendengarkan cerita adik sepupunya itu. Audrey sekarang berada di dalam pelukan hangat Ayu.

“Untuk itulah selama ini kakak kurang suka sama Isabel, kakak merasa ada yang ia sembunyikan. Dan sekarang benar kan? Ia benar-benar menyembunyikan sesuatu dari kamu.”
“Tapi, sejujurnya aku tidak marah padanya. Melainkan aku merasa bersalah pada Isabel, kak.”
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti

13 April 2012
Read the rest ^,^

Selasa, 10 April 2012

Sha la la

Kita nostalgia yok!
Nih openingnya Full House (K-Drama favorit aku ^^) :

Stamtadam is fo mi so ra
Stamtadam is ta fo mi so ra
Stamtadam ska mi so ra
Sta mi so tro ma so pi so
*courtesy of umi-yanti-1412.blogspot.com
Yes pi sha la la la la ye pi i so mi cho
Ye pi sha la la la la ye pi i tul swo pho
Sta ri stap po sta ras sta rap po mas pha la
Sta rap po mi sho

Yes pi sha la la la la ye pi i so mi cho
Ye pi sha la la la la ye pi i tul swo pho
Sta ri stap po sta ra ra stam tam tam eu tam tam
Spa ra ra sho

Read the rest ^,^

Sabtu, 07 April 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : IV

1 bulan kemudian...

"Aduh!" rintih Audrey.
"Drey!"

Kevin segera membantu Audrey berdiri. Audrey terjatuh karena tali sepatunya terlepas. Kevin sangat mengkhawatirkan Audrey.

"Drey, lutut kamu berdarah..."
"Ah, masa'?"
"Sini, kita ke UKS."
"Ah, gak usah deh. Cuma luka kecil kok." Audrey menolak.
"Biarpun luka kecil itu harus diobatin."

Dengan terpaksa Audrey pun menuruti bujukan Kevin untuk ke UKS. Di sana mereka hanya berdua. Kevin segera mengobati luka Audrey. Sudah sejak seminggu yang lalu saat mereka sedang berdua Kevin sering merasa gugup. Apalagi ketika melihat rintihan Audrey, ia sangat merasa cemas.
*****

Pagi ini udara cukup segar di Jakarta. Jalanan terlihat sepi dan kendaraan masih sedikit yang lalu-lalang. Isabel sedang mengajak jalan-jalan si Lamborghini kuningnya. Seminggu sekali Isabel selalu membawa mobil tersebut untuk di service. Kemudian ia mengambil handphone yang ada di dalam tasnya dan menelepon Audrey.

"Halo?"
"Drey, kita jalan-jalan yok!" ajak Isabel.
"Emm, ke mana?"
"Ke mana ya? Entar aja deh nentuin tempatnya. Sekarang aku jemput kamu dulu ya. Siap-siap gih!"
"Oke deh. Tunggu bentar. Bye."

Tit. Telepon dimatikan. Pikiran Isabel menerawang. Nampaknya ini bukanlah pertemuan biasa yang sering ia lakukan dengan Audrey.

Di rumahnya, Audrey sedang sibuk merapikan bajunya. Maklum, Audrey memang sedikit bermasalah dengan yang namanya 'kerapian'. Ayu yang melihat Audrey sedang membereskan kamarnya turut membantu.

"Drey, kamu mau kemana?" tanya Ayu sambil melipat pakaian Audrey yang berserakan.
"Kakak mau ikut? Aku mau jalan bareng Isabel." jawab Audrey sambil tersenyum.
"Owh. Kamu sayang banget ya sama Isabel?"
"Loh? Kakak kok tiba-tiba ngomong kaya gitu sih? Sebenernya kakak kenapa gak suka sama Isabel?"
"Kakak cuma ngerasa ada yang aneh sama Isabel. Dia kaya nutupin sesuatu dari kamu deh."
"....."

Selesai merapikan kamar Audrey, mereka segera menuruni anak tangga. Klakson mobil Isabel telah berbunyi yang menandakan bahwa Isabel telah tiba. Isabel tersenyum melihat Ayu. Ayu hanya mengacuhkannya. Audrey pun pamit dan berjalan menuju mobil Isabel. Mobil yang mereka naiki itu pun melaju meninggalkan rumah Audrey.

Di dalam mobil, Isabel terlihat tidak tenang. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Audrey yang melihat gelagat aneh Isabel merasa bingung. Tapi ia mencoba untuk tidak memikirkannya. 'Mungkin saja Isabel sedang ada sedikit masalah' batinnya.

Saat Audrey hendak menanyakan tujuan mereka, tiba-tiba Isabel menghentikan laju mobilnya. Hal itu membuat Audrey sedikit terkejut dan tubuhnya tersentak ke depan.

"Bel, kamu kenapa?" tanya Audrey.
"Drey, aku minta maaf!" ucap Isabel sambil terisak.

Air mata isabel mengalir. Audrey yang tidak mengerti semakin bingung dengan sikap sahabatnya itu. Ia mencoba menenangkan Isabel, namun Isabel terus menangis tersedu-sedu. Audrey semakin khawatir.

"Bel? Kamu jangan kaya gini. Aku jadi ikut sedih."

Isabel tetap tidak menghiraukan kata-kata Audrey. Isabel mengelap mata dan pipinya menggunakan tissue. Lalu menatap mata Audrey dalam-dalam. Ia melihat wajah sahabat yang ada di hadapannya. Alis mata Audrey sedikit naik pertanda bahwa ia bingung dengan kelakuan Isabel.

"Drey, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."
"Apa?" balas Audrey sambil mengelus rambut Isabel.
"Se-sebenarnya sejak, sejak dulu aku udah suka sama, ee... sama Da-nar."
"Bel? Kamu ngomong apa?"

Di sisi lain, Kevin sedang di taman bersama Suzan. Suzan yang memakai dress berwarna pink yang menjuntai hingga lutut terlihat sangat cantik. Ia selalu memasang senyumnya. Semakin manis.

"Suzan, kamu cantik banget saat ini..." puji Kevin.
"Haha, makasih. Tapi maksud kamu selama ini aku gak cantik, gitu?"
"Kamu cantik terus kok. Cuma hari ini terlihat beda."

Kevin memeluk Suzan. Kini Suzan sedang merasakan hangatnya dada bidang Kevin. Kevin mengelus rambut Suzan. Suzan terus tersenyum.

"Suzan, aku mau jujur."
"Jujur tentang apa?" mata Suzan menatap mata Kevin.
"Aku benar-benar sayang sama kamu. Tapi entah mengapa saat ini aku juga ngerasa aku sayang banget sama Audrey. Aku gak tau kenapa..."

Suzan mendongakkan kepalanya seakan-akan tidak percaya atas apa yang ia dengar barusan.
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti

7 April 2012
Read the rest ^,^

Kamis, 05 April 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : III

"Yu, kemarin saya sudah ngumpulin formulirnya."
"Oke.. Selamat bergabung di klub seni ya Kevin." ucap Ayu.
"Makasih."
"Oh iya. Kenalin ini Audrey, adik saya."
"Oh hai. Saya Kevin."
"Saya Audrey." Audrey tersenyum.

Mereka pun pergi ke kantin untuk sarapan bersama. Tiba-tiba handphone Kevin berbunyi. Kevin pun segera pamit pulang dan menjawab panggilan itu.

"Kevin! Kamu dimana? Katanya kita mau rayain hari jadi kita yang ke-2 tahun?! Gimana sih?" suara dari seorang gadis di handphone Kevin
"Aduh! Maaf banget Suzan. Aku jemput sekarang ya?" ucap Kevin.
"Uh! Yaudah, cepetan ya. Bye."

Kevin menarik nafas dan menghembuskannya. Ia segera pamit dengan Ayu dan Audrey. Di perjalanan Kevin terus tersenyum. Ia memang sangat menyukai kekasihnya itu, Suzan.

Di sisi lain dari kota Jakarta tersebut, Audrey sedang menjenguk Danar di rumah sakit. Ia membawa satu buket bunga mawar biru. Karena berdasarkan artikel di salah satu blog seseorang yang pernah Audrey baca, mawar biru dapat diartikan sebagai perasaan cinta yang begitu dalam terhadap seseorang seperti kesungguhan cinta Audrey pada Danar.

Audrey mencium kening Danar sambil tersenyum. Mencoba berkomunikasi dengan Danar. Lalu membisikkan satu kalimat yang amat dalam, "I LOVE YOU, Danar".
*****

2 minggu kemudian...
Di dalam sebuah restoran bintang 5 Kevin dan Suzan sedang makan malam.

"Suz, ini buat kamu."

Kevin mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna pink dari sakunya.

"Apa ini?" tanya Suzan.
"Ini hadiah buat pacar aku yang paling cantik!"
"Hahaha gombal! Makasih ya Vin!"
"Coba buka dong." pinta Kevin.
"Oke, bentar ya..."

Dengan perlahan Suzan membuka kotak kecil tersebut. Namun sebelum Suzan sempat membuka hadiah itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil Kevin.

"Kevin!" seru orang itu.
"Audrey? Ayu?"

Kedua gadis tersebut segera mendatangi meja Kevin dan Suzan. Audrey dan Ayu tersenyum pada Suzan. Suzan membalas senyum mereka.

"Hai, kalian sedang makan malam ya?" tanya Ayu.
"Iya. Kalian?"
"Owh, kami baru aja selesai makannya. Ini kami mau pulang." jelas Audrey.
"Oh iya kenalin ini Suzan, pacar aku." Kevin memperkenalkan Suzan pada Audrey dan Ayu.
"Audrey."
"Ayu."
"Suzan."

Setelah berbincang sebentar Ayu dan Audrey pun memutuskan untuk pulang.

"Kapan-kapan kita makan bareng yah!" ucap Audrey pada Suzan.
"Iya nih, sekalian nonton bareng!" tambah Ayu.
"Hahaha, oke. Kapan-kapan kita jalan bareng ya." balas Suzan.
"Kami pulang ya."
"Hati-hati." ucap Kevin dan Suzan bersamaan.

Setelah sempat tertunda, Suzan kembali mencoba membuka hadiah kecil dari Kevin. Ketika ia melihat isinya, Suzan terkejut bercampur senang.

"Hah? Cincin?!"
"Iya, itu cincin. Sini aku pasangin ke jari kamu."

Kevin lalu memasangkan cincin berwarna silver itu ke jari manis Suzan. Lalu berkata...

"Ini tanda cinta aku ke kamu. Seseorang bilang ke aku agar membelikan sebuah hadiah tanda pengikat seperti kalung atau cincin buat gadis yang dicintai. Kamu suka kan?"
"Suka! Suka banget. Makasih ya Vin."
"Jaga baik-baik ya cincin kita."
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti

31 Maret 2012
Read the rest ^,^

Sabtu, 31 Maret 2012

Akhir Liburan ~~

Waah gak terasa nih, liburan udah mau selesai. Senin nanti udah masuk sekolah, menjalani rutinitas seperti biasanya. Coba aja liburannya lebih lama lagi. hehehe... Liburan ini aku tambah males liat TV. Apalagi kalo dengar masalah BBM, waduh otak aku rasanya mau keluar (haha lebay!). Paling cuma nonton Full House (drama korea favorit aku), terus nonton film box office Trans TV. Waah.! Film yang ditayangin emang keren dan bikin salut meskipun udah sering di ulang. Kalo film-nya keren sih berapa kali pun di ulang tetep aja aku suka. Naah aku nonton Transformers [1, 2], CJ7, The Medallion, dan Spider Man [1, 2, 3]. Yang belum nonton film itu, coba deh tonton!
Selain nonton TV (cuma pas malem), aku ngabisin waktu dengan duduk di depan komputer-ku tersayang :* Naah aku lagi ada project. Bikin cerbung Bawalah Aku ke Hatimu. Sekarang baru sampe bagian ke-2. Sambil bikin postingan ini, aku juga lagi ngerjain bagian ke-3nya loh. huft! Aku pengeeen bisa nerbitin novel sendiri, tapi bisa gak yaa? Doa'in dong semoga hal itu terwujud, kalo aku berhasil menerbitkan novel kan kalian juga bisa ikut bangga + aku kasih diskon deh! hahaha....
Ya udah deh, aku mau lanjutin bikin cerbungnya. Mohon do'a dan dukungannya ya. Yang setia visit blog aku, makasih banget.
Daaah.... ^,^
Read the rest ^,^

Bawalah Aku ke Hatimu : II

"Ayo sadar. Buka matamu, aku mohon..." ucap seorang gadis berambut cokelat itu.
Gadis itu sedang berdiri sambil menggenggam erat tangan seorang pria yang sedang terbaring di atas tempat tidur salah satu rumah sakit di Jakarta. Matanya memerah. Kemudian ia keluar dari ruangan itu dengan meneteskan air mata.

"Bel!"

Seseorang memanggil nama gadis itu. Ia berlari menuju gadis itu.

"Bel, apa kabar?"
"Kevin, baik."
"Lama gak liat kamu, ke mana aja? Mau pulang?"
"Emm... Beberapa hari ini aku sibuk, banyak tugas. Ya udah, aku duluan ya."
"Hati-hati Isabel!"

Isabel berlalu melewati koridor. 'Danar aku akan selalu menunggumu, selalu.'

Isabel mendatangi rumah Audrey. Ayu membuka pintu dan sedikit terkejut atas kehadiran Isabel. Sejak lama Ayu memang kurang menyukai Isabel. Namun bagaimana pun persahabatan Audrey dan Isabel terus berjalan. Audrey menganggap sikap Ayu adalah hal yang wajar. Di dunia ini tentunya tidak semua orang menyukai hal yang sama, begitu pun dengan Ayu.

Isabel menaiki tangga, berjalan menuju kamar Audrey. Audrey yang sedang membaca novel merasa sangat senang dengan kehadiran Isabel. Ia langsung memeluk sahabatnya itu.

"Bel! Lama banget kita gak ketemu. Aku kangen sama kamu." ucap Audrey.
"Iya, aku juga. Kamu tau kan, aku sedang banyak tugas. Aku pusing nih." keluh Isabel.
"Hemm, gimana kalo besok kita nonton." ajak Audrey.
"Wah boleh juga!" Isabel menyetujui.

Mereka pun mengobrol. Melepas kerinduan. Mereka saling mengenal sejak kelas 2 SMA. Sudah 5 tahun persahabatan mereka terjalin. Isabel sangat mengenal Audrey. Mulai dari kecelakaan orang tua Audrey, Ayu yang selalu ada untuk Audrey, hingga hubungan antara Audrey dan Danar. Begitu pun Audrey. Ia mengenal baik sahabatnya itu. Namun sayang ada satu hal yang tidak di ketahui Audrey.

Jam telah menunjukkan pukul 16:40. Isabel pamit kepada Ayu. Audrey mengantar Isabel hingga pagar. Isabel mengeluarkan kunci mobilnya. Sesaat kemudian mobil kuning ber-plat B 154 BEL itu pun melaju.
*****

Di sore yang sedang turun hujan 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari kelulusan SMA.
Sosok gadis manis dengan rambut panjang dengan model ponytail sedang menunggu seseorang di bawah pohon besar. Ia masih memakai seragam sekolahnya. Tubuhnya mulai basah kuyup. Lalu datanglah lelaki tinggi berkulit cokelat. Lelaki itu mendekati si gadis.

"Bel." sapa lelaki itu.
"Da-nar." gadis itu menggigil.

Danar memasangkan jaketnya ke tubuh Isabel.

"Kamu mau ngomong apa? Sekarang kan lagi ujan. Ntar kamu sakit." Danar khawatir.
"Gak kok, aku baik-baik aja. Ada hal penting yang mau aku omongin."
"Soal apa?" tanya Danar.
"Sebenarnya sejak setahun yang lalu, aku... aku..."
"Kenapa?" Danar penasaran.
"Aku suka sama kamu, Danar." bibir Isabel bergetar karena kedinginan dan gugup.
"Bel?"

Danar membalikkan badannya. Ia memegang kepalanya. Terasa sedikit sakit. Untuk sesaat keduanya terdiam. Lalu Danar pun membalikkan badannya lagi dan menghadap Isabel. Kedua tangannya memegang bahu Isabel.

"Bel, kamu kedinginan. Kita pulang ya, aku antar." ajak Danar.
"Nggak, aku belum mau pulang. Aku mau nungguin jawaban kamu."
"Nanti aja. Kita pulang dulu. Nanti kamu sakit." Danar semakin mencemaskan Isabel.
"Nggak!" Isabel bersikeras.
"Baiklah. Aku jawab."

Danar menggosokkan kedua tangannya untuk menghilangkan kegugupannya.

"Bel, aku sebenarnya sayang banget sama kamu. Sejak kita kelas satu, aku udah suka sama kamu. Kelas dua pun aku masih menyimpan rasa itu. Tapi aku gak punya kesempatan untuk ungkapinnya. Tapi sejak aku kenal sama Audrey semuanya berubah. Aku mulai suka sama Audrey. Audrey pun juga suka sama aku. Dan aku tau, kamu sahabat Audrey kan? Besok aku akan nyatain cinta ke dia. Jadi, maafin aku Bel..." ungkap Danar.
Isabel menahan tangis. Ia mencoba tersenyum.

Danar meraih tangan kanan Isabel. Dan mengajaknya pulang. Audrey masih terpaku. Mereka menaiki mobil. Danar melajukan mobilnya di bawah guyuran hujan. Air mata Isabel menetes. Tidak ada suara. Hening. Hanya terdengar suara hujan yang mengiringi tangisan Isabel. Keduanya terdiam.

"Bel, maafin aku."
"Aku terlambat ya?" tanya Isabel sambil memaksakan senyumnya.
"Bel.."
"Seandainya sejak setahun yang lalu aku bilang ini ke kamu, mungkin hasilnya gak kayak gini."
"Maaf Bel."

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah Isabel. Isabel melepaskan jaket Danar. Ia menyerahkannya kepada Danar. Namun Danar menolak, ia menyuruh Isabel menyimpannya. Saat akan turun dari mobil, Isabel mengecup pipi kiri Danar.

"Aku akan selalu menunggumu, Danar." ucap Isabel dengan senyum yang yakin.
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti

31 Maret 2012
Read the rest ^,^

Bawalah Aku ke Hatimu : I

Gadis manis itu bernama Audrey. Ayah Audrey merupakan pria Jepang yang sejak muda telah pindah dan berubah kewarganegaraan menjadi warga negara Indonesia. Makanya tidak heran jika kulit Audrey putih bersih dan memiliki mata sipit yang indah. Ia memiliki rambut bergelombang sebahu. Audrey juga dapat dikategorikan pintar, ia selalu menjadi sang juara di kelasnya. Sekarang Audrey telah kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta, kota kelahiran ibunya. Audrey tinggal bersama saudara sepupunya yang lebih tua 2 tahun darinya, Ayu. Sudah sejak 4 tahun yang lalu orangtua Audrey meninggalkannya. Mereka meninggal akibat kecelakaan pesawat saat hendak pulang dari Jepang.

"Drey, kita ke perpus yuk!"
"Gak ah. Aku mau di sini aja deh. Kakak sendiri aja ya."
"Ya udah, ati-ati ya, jangan ngelamun."
"Oke deh."

Ayu pun berlalu. Namun tiba-tiba Audrey berubah pikiran. Ia segera berdiri dan menyusul langkah Ayu. Ketika hendak menegur Ayu, tiba-tiba ada seorang pria yang menghampiri Ayu.

"Yu, nama kamu Ayu kan?"
"Eh, iya. Kamu siapa ya?"
"Saya Kevin. Baru pindah ke sini. Kamu ketua klub Seni kan?" tanya Kevin.
"Iya. Kamu mau gabung ya?" tebak Ayu.
"Yupz! Gimana cara daftarnya?"
"Kamu minta aja formulirnya di ruang klub seni. Terus isi dan jangan lupa pake foto. Ntar di kumpulin lagi dan laporan ke saya." jelas Ayu.
"Owh, makasih ya." ucap Kevin dengan senyum tipis.

Kevin berjalan melewati Audrey. Audrey hanya melihatnya sekilas dan segera memanggil Ayu. Mereka pun menuju perpustakaan.

Di dalam perpustakaan Audrey mencari novel. Novel yang bertemakan kisah asmara. Selalu. Audrey memang menyukai novel percintaan. Namun, apakah kisah cintanya akan berakhir bahagia seperti kisah di novel yang sering ia baca?

10 bulan yang lalu Danar mengalami kecelakaan. Ia tertabrak motor saat hendak memberikan kado untuk Audrey. Saat itu mereka akan merayakan hari jadi mereka yang ke 2 tahun. Namun sayang, Danar dinyatakan koma dan hingga kini ia belum sadar. Meskipun begitu, Audrey tetap mencintai dan akan menjaga cinta itu untuk Danar.

"Drey, kalung ini sebagai pengikat kamu dan aku. Jadi selama kalung ini masih ada di leher kamu, aku akan selalu jadi milik kamu dan kamu akan selalu jadi milik aku." ucap Danar.
"Oh ya? Emang bisa?"
"Ya bisa lah. Kalung ini kan dari aku dan aku sangat cinta sama kamu. Jadi kamu janji ya, kalo kamu bakal jagain kalung ini."
"Pasti dong. Aku kan sayang banget sama kamu." Audrey memeluk Danar.

Audrey menggenggam kalung pemberian Danar. 'Kamu benar. Hingga sekarang kamu masih milik aku. Aku akan terus menunggu kamu Danar.'
*****
To Be Continued . . .

Umi Yanti

30 Maret 2012
Read the rest ^,^

Kamis, 15 Maret 2012

The Call - Regina Spektor

Gara-gara nonton Narnia beberapa hari yang lalu,
aku jadi suka sama lagu ini 😊

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word

And then that word grew louder and louder
'Til it was a battle cry
I'll come back, when you call me
No need to say goodbye

Just because every thing's changing
Doesn't mean it's never been this way before
All you can do is try to know
Who your friends are as you head off to the war

Pick a star on the dark horizon
And follow the light
You'll come back, when it's over
No need to say goodbye

You'll come back, when it's over
No need to say goodbye

Now we're back to the beginning
It's just a feeling and no one knows yet
But just because they can't feel it too
Doesn't mean that you have to forget

Let your memories grow stronger and stronger
'Til they're before your eyes
You'll come back, when they call you
No need to say goodbye

You'll come back, when they call you
No need to say goodbye

Read the rest ^,^

Rabu, 14 Maret 2012

Apa Kabar..? ^^

Hhaaaiii semuanya! ^^
Lega banget rasanya udah ulangan mid. Semoga aja hasilnya bagus-bagus semua! Amiiin ^^

Wuuaah udah seminggu niih gak OL lewat komputer, kangen banget ama nih komputer.
Hari pertama bisa OL di komputer (hari ini), aku gak langsung buka Facebook. Melainkan buka Yahoo! , terus Yahoo! Answer , cari info tentang aktor Thailand si Mario Maurer, buka blog 'n bikin postingan ini. Niih fotonya Mario Maurer ::


Selama seminggu ini, aku cuma OL pake HP. Aku berkomitmen, kalo lagi ulangan internetnya 'stop' dulu, mana kebetulan pulsa modemnya habis.

Naah ada berita bagus niih, sekarang ada drama korea Full House! Full House! Drama korea favorit aku. Pas liat iklannya kemarin, aku spontan langsung teriak saking senengnya. Full house tayang di ANTV, hari senin-jum'at, jam 8 malem. Nonton bareng yaaa :)
Read the rest ^,^

Sabtu, 04 Februari 2012

Bagaimana Jika Itu Aku?

Bel sekolah berdentang, kelontang...

Gadis berseragam putih dan memakai rok abu-abu sedang duduk termangu di dalam kelasnya. Seperti sedang menunggu seseorang. Sedangkan teman-temannya yang lain sedang asyik bercanda dan bersenda gurau. Namun lamunannya tiba-tiba buyar.

"Woi Alan! Lama gak masuk sekolah! Pa kabar lo?" sapa Jo di depan pintu kelas.
"Baik bro, kaki gue udah bisa di ajak sekolah lagi nih."
"Jadi yang sekolah itu kaki elo ya?"
"Hahahah bisa aja!"

Cowok keren itu bernama Alan, salah satu cowok terpopuler di SMA Jaya. Sedangkan gadis manis yang terus memperhatikan tingkah Alan bernama Gia. Gia telah menaruh hati pada Alan sejak mereka menjadi teman sekelas. Dan Alan tahu tentang itu. Namun ia bersikap cuek dan sikapnya pun sulit di tebak. Oleh karena itu Gia menjadi sedikit berhati-hati dan cenderung membatasi dirinya dengan Alan. Walaupun di dalam hatinya yang paling dalam, Gia ingin sekali bisa berteman akrab dengan Alan.

"Gia! Ngapain sih lo masih peduliin dia? Dia itu gak pantes dapet perhatian dari lo!"
"Gak tau nih Del, gue masih berharap ama Alan."
"Lo harus nentuin sikap dong. Kalo lo emang suka sama dia, ya lo kejar. Tapi kalo elo-nya gak mau ngejar dia, ya mending lepasin aja deh dia." saran Della, teman sebangku Gia.

Gia hanya terdiam. Perkataan Della memang benar. Namun rasanya itu sangat sulit dan membingungkan bagi Gia. Jika Gia bisa memutar waktu, ia ingin sekali bisa bersikap lebih baik pada Alan. Alan sebenarnya tidak menjauhi Gia, tapi Gia sering merasa bahwa Alan agak menjaga jarak padanya, padahal sebenarnya tidak. Alan bersikap cukup normal, hanya saja Alan sering bersikap sedikit dingin pada Gia. Hal itu semata-mata agar Gia tidak merasa mendapatkan harapan kosong. Alan hanya menganggap Gia sebagai teman biasa.

Bel istirahat berdentang, kelontang...

Anak-anak SMA Jaya telah berkumpul di lapangan basket. Mereka akan menyaksikan pertandingan basket dari Alan dkk. Alan merupakan kapten tim basket SMA Jaya. Kemampuannya yang luar biasa dan didukung oleh penampilan yang keren membuatnya di tunggu-tunggu oleh anak-anak SMA Jaya, terutama para siswi.

"Untung aja nih kaki udah sembuh. Jadi gue bisa nunjukin kejagoan gue." Alan berkata dengan bangga.
"Jago, lo pikir ayam? hahaha... Ngomong-ngomong beneran tuh kaki udah sehat?"
"Iya lah. Kalo gak, mana mungkin gue ada di lapangan basket ini!"
"Bagus deh! Kalo gitu, yok kita mulai." ucap Jo dengan semangat.

Pertandingan pun di mulai. Kelas XI. IPA-2 melawan kelas XI. IPA-4.

20 menit berlalu. Kelas XI. IPA-2 memimpin, kelasnya Alan. Namun tiba-tiba Alan merasakan kakinya kaku. Wajahnya menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan kaki kirinya.
Aduuh!

"Lan, lo kenapa?" tanya teman Alan di tengah pertandingan.
"Alan?!"

Pertandingan pun di hentikan. Anak-anak mulai cemas, takut terjadi apa-apa pada Alan. Jo memeriksa kondisi kaki Alan. Cowok bernomor 8 itu pun segera memegang kaki Alan.

"Ini terkilir. Kita gak bisa lanjutin permainan. Lebih baik kita anter Alan ke UKS." ucap Jo.
"Aw, sakit banget kaki gue." rintih Alan.
"Ayo, kita anter."

Gia yang melihat kejadian itu tentu saja langsung khawatir dan cemas. Ingin rasanya ia menolong Alan, tapi tidak mungkin. Padahal katanya di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, namun Gia tidak merasa seperti itu. Usai dari UKS, Alan segera izin untuk pulang ke rumah. Dan Alan pun melewatkan pelajaran Fisika.

Sepanjang pelajaran fisika konsentrasi Gia terpecah. Gia masih memikirkan kondisi Alan. Ia tau bahwa Alan baik-baik saja dan hanya mengalami terkilir biasa, namun entah mengapa hatinya tidak tenang. Pelajaran fisika berakhir, bel pulang berdentang, kelontang...

"Gia!" panggil Della.
Gia menoleh.
"Gi, kita ke toko buku yuk! Gue mau beli novel nih." ajak Della.
"Aduh, maaf banget Del. Gue gak bisa, gue mau langsung pulang."
"Oh, ya udah deh, gak papa. Gue duluan ya." jawab Della.
"Sorry, lain kali aja ya."
"Oke, gak masalah kok, daaag.."

Della pun menghilang dari penglihatan Gia.

'Oh ya, tadi kan ada tugas fisika', batin Gia. 'Aku harus kasih tau Alan. Kalo dia gak bikin tugas, ntar malah kena hukum.' Gia pun menyetop sebuah taksi dan melaju menuju rumahnya. Sesampainya di rumah Gia merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk berlapiskan sprei berwarna pink. Gia meraih handphone-nya. Membuka daftar kontak dan mencari nama Alan.

'Heem, sms gak ya?' Gia berpikir. 'Kalo sms, mau sms apa? Tapi kalo gak sms, kan kasian. Tugas ini kan dikumpulnya besok.' Setelah berargumen dengan pikirannya sendiri, akhirnya Gia memutuskan untuk mengirim sms kepada Alan.

Neeett!
New Message :
Lan, besok lo sekolah kan? Ada tugas fisika halaman 156, besok harus di kumpul.
From : 085267xxxxxx

Neeett!
New Message :
Iya, makasih banget. Tumben amat lo kasih tau gue.
From : Alan

Neeett!
New Message :
Abisnya ini kan penting, kalo lo di hukum gimana?
From : 085267xxxxxx

Neeett!
New Message :
Aduh perhatian banget lo sama gue. But thanks ya Jo.
From : Alan

Neeett!
New Message :
Gue bukan Jo...
From : 085267xxxxxx

Neeett!
New Message :
Oh. Jadi?
From : Alan

'Gue harus balas apa? Apakah gue harus berbohong? Bagaimana jika Alan tau bahwa itu gue?' Gia di dera kebimbangan. Gia merasa menjadi teman Alan saat mereka sms-an tadi, namun jika Alan tau bahwa itu adalah Gia mungkinkah perasaan seperti itu akan hilang?

~ The End ~

Umi Yanti

4 Februari 2012
Read the rest ^,^

Selasa, 31 Januari 2012

soundcloud.com

Aku 'kenal' sama Soundcloud sejak 2 bulan yang lalu. Aku tertarik karena kita bisa meng-upload lagu yang kita sukai melalui aplikasi itu. Setelah membuat akun, aku pun langsung memikirkan lagu apa yang ingin aku upload. Namun tidak semudah yang aku pikir! Tidak semua lagu bisa di upload di sana. Contohnya beberapa lagu dari Westlife dan SS501. Aku udah nyoba berkali-kali, tapi tetep aja gak bisa. Dan itu ternyata karena masalah hak cipta sehingga gak bisa sembarangan untuk di upload...

Itu adalah tampilan dari soundcloud.

Setelah meng-upload beberapa lagu, akhirnya aku jadiin gadget deh di blog aku :D Lumayan kan...

Kemudian aku perhatiin daftar lagu yang udah aku upload tadi. Eh, lagu-lagunya beraneka ragam (di tinjau dari asal negaranya). Niih :
1. First Love - Nikka Costa => Western
2. Indah Cintaku - Nicky Tirta feat. Vanessa Angel => Indonesia
3. Secret of My Heart - Kuraki Mai => Jepang
4. Memories of Youth - SS501 => Korea
5. Journey - Angela zhang => Taiwan


Hehe beraneka ragam kan?
Hadeh! -_-'' Postingan yang kurang penting! Tapi gapapa yaa....
Sekedar info 'n sekalian promosiin souncloud, mungkin aja ada yang tertarik =D
Oke deh, pokoknya nikmatin aja yaa lagu-lagu itu ^^
Read the rest ^,^

Sabtu, 28 Januari 2012

Yahoo! Answers

hihihi...
Aku lagi seneng-senengnya niih 'main' di Yahoo! Answers. Seru banget. Aku bisa sharing pengetahuan yang aku punya dan menanyakan sesuatu yang ingin aku ketahui, atau sekedar minta pendapat. Yaa bisa di sebut sebagai ajang tanya-jawab.
Sedangkan responnya siih lumayan. Ada jawaban yang memuaskan, ada yang standard, bahkan ada yang menjengkelkan, malah ada juga yang gak nyambung. Tapi tetep aja asyik ^^
Naah, di yahoo! answers itu ada poinnya loh! Poin yang didapatkan kalo kita menjawab sebuah pertanyaan, mengajukan sebuah pertanyaan, dan memilih jawaban terbaik. Jika poin sudah mencapai jumlah tertentu, maka akan naik ke tingkat berikutnya, yaitu tingkat 2 dan seterusnya.
Tapi kalo aku siih gak begitu mikirin poin itu. Coz aku juga gak terlalu ngerti fungsi dari poin-poin itu :D
Yang penting kan knowledge 'n have fun. Makanya kalian gabung juga yuk di Yahoo! Answers! :)

Read the rest ^,^

Jumat, 20 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : Ending

"Begitulah kejadiannya. Kau terlambat, seharusnya kau tiba lebih awal."
"Aku tak tahu. Aku hanya meninggalkannya sebentar. Aku pulang hanya untuknya."
"Tapi ini sudah terjadi. Kau tak akan bisa mengubah apa pun."
"Benar."

Di sebuah area pemakaman, terdengar suara 2 pria. Percakapan yang terjadi di samping sebuah makam yang bertulisakan nama Vily Wijaya.

"Setahun yang lalu Vily kecelakaan dan itu membuat kita kehilangannya untuk selamanya. Aku tahu semua tentang kau dan Vily. Bahkan kepergianmu ke New Jersey. Sedekat apa pun aku dan Vily, tetap tidak akan pernah merubah perasaannya terhadapmu."
"Aku menyesal! Aku ingin ia kembali! A-aku, aku ingin melihat senyumnya..."
"Abram, bersabarlah. Vily sekarang pasti sudah bahagia bersama Ayah dan Ibunya di alam sana. Kau harus yakin."

Kedua pria itu berpelukan. Merasakan kesedihan yang sama, kepedihan yang sama, dan penyesalan yang sama. Erlan tahu itu, tapi tidak dengan Abram.

"Tolong tinggalkan aku sendiri, Erlan."
"Baiklah. Tapi kau sebaiknya segera pulang. Sampai jumpa."
"Terima kasih Erlan, aku percaya padamu."
"Ya, kau memang harus percaya padaku." Erlan tersenyum.

Erlan meninggalkan Abram sendirian di tempat peristirahatan terakhir Vily. Makam Vily terlihat cukup terawat. Seminggu sekali, Ibu tiri Vily selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi makam Vily dan Ayah. Ia sadar bahwa ia tidak bisa melupakan kebersamaan mereka selama 5 tahun dan betapa besarnya rasa cintanya terhadap Ayah Vily.

Abram terus menangisi kepergian Vily. Perjumpaan 4 tahun yang lalu, kebersamaan selama setahun, dan sekarang semua itu hanya tinggallah sebuah kenangan. Kenangan manis yang tak akan terlupakan. Abram sangat mencintai Vily, tapi ia berjanji akan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik demi Vily.
*****

Neeett!
New Message :
Aku akan ke rumahmu. Ada sesuatu yang harus aku serahkan padamu.
From : Erlan

Neeett!
New Message :
Ya, aku tunggu.
From : Abram

"Maaf mengganggu."
"Tidak apa-apa."
"Abram, aku ingin kau menyimpan ini." Erlan mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya.
"Ini?"
"Ya, ini kalung yang kau berikan untuk Vily. Tapi sekarang, sebaiknya kau menyimpan kalung itu agar kau selalu ingat dengan kenangan manis kalian."
"Vily..." air mata mengalir di pipiku.
"Baiklah. Kuatkan hatimu. Aku permisi."

Langkah kaki Erlan semakin menjauh. Menjauh. Dan meninggalkan rumahku. Aku berjalan menuju kamarku melalui anak tangga yang tampak terlalu panjang. Langkahku sedikit goyah. Di dalam kamar aku memegang erat kalung itu.

Aku mencoba untuk mengingat semua hal tentang Vily. Perjumpaan pertamaku dengannya di bandara. Hari-hari yang kami lalui bersama. Hari terakhir kami bersama. Dan semuanya. Otakku terus bekerja untuk mengingat itu semua. Aku merindukan senyumannya.

Kalung yang ada di genggamanku sekarang memperjelas ingatanku akan Vily. Hari itu, aku memberikan kalung ini untuknya di pantai. Aku berharap ia akan selalu mengingatku melalui kalung ini, namun sekarang aku yang harus selalu mengingatnya melalui kalung ini.

'Sebaiknya sekarang aku tidur. Tubuhku terasa amat lelah.'

Aku harap semua ini hanyalah mimpi buruk yang tidak akan terjadi. Dan aku akan bisa tersenyum melihat senyuman Vily. Tapi ternyata aku salah,di saat aku terbangun dari tidurku semuanya tidak berubah. Aku masih menggenggam kalung itu. Vily, maafkan aku...

~ The End ~


Umi Yanti

20 Januari 2012
Read the rest ^,^

Kamis, 19 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : VIII

Kehidupan selama 20 tahun yang telah kunikmati mungkin adalah sebuah mimpi yang sangat indah, namun di saat aku terbangun dari tidurku aku tersadar bahwa semuanya telah menghilang dan pergi meninggalkanku sendiri. Kehidupan yang semula ku anggap menarik dan menyenangkan sekarang berubah menjadi sebuah masalah besar yang tak tahu apakah aku bisa melewatinya.

Tidak ada tempat ataupun seseorang yang bisa kumintai bantuan. Tak ada satupun. Apakah aku bisa bertahan? Entahlah. Seluruh badanku terasa aneh. Perasaanku juga aneh. Ayah... Aku merindukanmu.

Mataku melihat benda yang sangat menyilaukan. Suaraku tertahan. Tenggorokanku sakit karena terus menangis seharian. Tubuhku tak bergeming. Aku hanya terpaku melihat jalan raya yang sepi ini. Ayah, Ibu, mungkinkah kita akan bertemu? Aku ingin sekali bersama kalian.

Braakkk!!!

Tubuhku terhempas. Hatiku terasa hampa, tatapanku kosong, dan tubuhku seakan-akan remuk. Aku tak bisa melihat apa yang ada di sekelilingku. Aku hanya mendengar sayup suara ribut orang-orang yang menghampiriku. Aku merasa hening. Abram, Erlan selamat tinggal...

"Hei! Cepat hubungi ambulans!"
"Jangan, kita langsung bawa ke rumah sakit saja!"
*****

Bye bye bye
Bye bye
I'm doing this tonight
You're probably gonna start a fight
I know this can't be right
Hey baby come on
I loved you endlessly
When you weren't there for me
So now it's time to leave
And make it alone

Don't really wanna make it tough
I just wanna tell you that I had enough
Might sound crazy
But it ain't no lie
Bye bye bye

Aku sedang mendengarkan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh N'Sync, aku berharap akan segera menemukan pengganti Abram. Tetapi setelah lagu itu berakhir, aku melihat sosok pria yang telah berdiri di sampingku. Pria yang ku tabrak kemarin. Erlan. Apakah dia akan menggantikan Abram? Jujur saja, perasaanku sekarang menjadi tidak menentu. Bahkan, aku sendiri tidak mengerti.

Many days I've spent
Drifting on through empty shores
Wondering what's my purpose
Wondering how to make me strong
I know I will falter I know I will cry
I know you'll be standing by my side
It's a long long journey
And I need to be close to you

Sejak kepergian Abram, aku selalu menghabiskan hari-hariku dengan terus memikirkan apa keinginanku. Aku merasa tidak memiliki tujuan. Aku berusaha untuk kuat, tegar, dan tersenyum karena Abram menginginkannya. Pada akhirnya aku menangis di kesendirianku.

Tetapi Erlan muncul. Menghilangkan perih hatiku. Aku tahu Erlan akan bersamaku, menemaniku melewati ujian ini, dan oleh karena itu aku ingin selalu ada di dekat Erlan untuk menjalani perjalanan panjang ini.

Do you hear me
I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying

Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard

Keberuntungan! Keberuntunganku bisa mengenal Erlan. Saat ini aku sedang menunggu Erlan untuk mengungkapkan perasaanku. Lagu Lucky yang sedang kudengar menggambarkan perasaanku sekarang. Apakah Erlan mendengar isi hatiku? Aku akan mempertahankannya karena Erlan membuat beban berat yang ku rasakan menjadi lebih ringan.

Antara sadar dan tidak, aku melihat sosok Erlan dan ibu tiriku berada di sampingku. Aku sedang berada di rumah sakit. Aku tidak memiliki daya untuk menggerakkan badanku, atau mengeluarkan kata-kata, bahkan untuk melihat dengan jelas. Aku benar-benar lemas. Bernafas pun terasa amat menyiksa. Udara sangat sulit untuk ku hirup. Mataku tak kuat lagi, semua terlihat gelap dan hilang di telan kegelapan.

'Terima kasih Ibu, Abram, Erlan... Di kehidupan selanjutnya, kita harus lebih baik lagi!'
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti
19 Januari 2012
Read the rest ^,^

Senin, 09 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : VII

Aku mengganti baju dan mengeringkan rambut. Aku duduk di dekat jendela. Memandangi langit yang mulai cerah. Rintik-rintik hujan yang akan segera reda mengingatkanku pada Vily. Seandainya ia tahu yang sebenarnya...

Saat itu aku sedang berjalan menuju perpustakaan. Melewati lapangan basket. Namun langkahku berhenti saat ku lihat ada sosok gadis yang sedang duduk di kursi, kursi panjang yang berada di pinggir lapangan basket. Aku mendekatinya. Aku duduk di sampingnya. Anehnya ia tidak menyadari kedatanganku, sama sekali. Aku terus memperhatikan wajahnya. Ia menutup matanya. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia sedang berada di dunia yang berbeda, mungkin dunia khayal, aku tidak tahu pasti.

Sudah 10 menit aku di sampingnya. Aku tertarik padanya. Bagaimana mungkin ada seorang gadis yang tidak menyadari kehadiran seorang pria selama ini, apalagi ia sedang berada di tempat yang ramai. Apa yang ada di pikirannya?

Sejak saat itu, aku yakin, sangat yakin, dan benar-benar yakin bahwa aku menyukainya. Aku tulus menyukainya. Namun beberapa minggu berlalu, Ayahku memutuskan untuk menjodohkanku dengan putri temannya. Aku tidak bisa menolak. Dan aku tahu itu artinya aku tidak akan bisa memiliki Vily. Selamanya.

2 minggu lagi aku akan bertunangan. Cepat atau lambat hubunganku dengan Vily akan semakin merenggang. Akan semakin menjauh walaupun aku tak mau. Aku ingin selalu berada di sisinya namun aku tak bisa. Maafkan aku Vily, aku sangat menyayangimu dan kau akan terus ada di dalam hatiku. Selamat tinggal.
*****

3 minggu kemudian...

"Hei! Hei! Apa yang kalian lakukan di rumahku?! Kalian tidak bisa melakukan ini!"
"Maafkan kami nyonya, tapi kami harus melakukan ini."
"Berhenti! Aku bilang berhenti! Aku mohon..."

Suara berisik apa itu? Sepertinya ada yang tidak beres. Aku terbangun dari tidurku. Aku segera menuruni anak tangga menuju ruang tamu. Suara ribut itu nampaknya berasal dari sana. Ada 4 pria bertubuh besar di sana. Dan juga Ibu. Ibu sedang menangis di lantai.

"Ibu, apa yang terjadi?" namun ia terus menangis.

Aku mendekati pria-pria itu.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"
"Maaf nona, kami hanya menjalankan perintah."
"Apa maksud kalian? Aku tak mengerti!"
"Kami harus mengangkut benda-benda yang ada di dalam rumah Anda."
"Apa?! Bagaimana bisa kalian melakukan ini?!"
"Ini, silahkan di baca. Kami harus pergi, permisi."

Aku memegang selembar surat. Aku membacanya. Kami harus meninggalkan rumah ini dan mereka hanya memberi waktu 4 hari. Aku menyerahkan surat itu kepada Ibu agar ia bisa membacanya.

Matanya dipenuhi air mata. Ia mengambil surat itu dan membacanya. Sesaat kemudian matanya terbelalak. Ia menatapku tidak percaya. Aku memeluknya. Ia kembali menangis di pelukanku. Aku pun ikut menangis. Aku tidak menyangka semua ini akan menimpa kami. Sekuat apa pun aku memeluk Ibu, aku tetap tidak merasakan apa-apa. Kehangatan maupun ketenangan. Hanya pelukan biasa.

"Ibu, apa yang harus kita lakukan?" tanyaku pada Ibu sambil menahan tangis.

Tiba-tiba Ibu melepaskan pelukannya dan mendorongku agar aku menjauh darinya.

"Apa yang harus kita lakukan?! Hahahaha... Terserah apa yang akan kau lakukan. Aku tidak peduli denganmu!"
"A-apa maksud Ibu?"
"Jangan panggil aku Ibu, karena aku bukan Ibumu!"
"I-ibu..."
"Sudah kukatakan! Jangan panggil aku Ibu!"

Lalu Ibu berlari menaiki anak tangga. Kurasa ia menuju kamarnya. Apa yang akan ia lakukan? Aku masih belum bisa percaya apa yang di katakan Ibu tadi. Aku mengejarnya, kakiku terasa berat. Aku melihat Ibu memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Oh tidak! Apa yang sedang ia pikirkan? Apakah ia akan meninggalkanku seperti Abram, Ayah, dan Erlan? Tidak! Aku tidak bisa! Aku harus menghentikannya.

Aku memegang tangannya, namun ia menghempas tanganku.

"Ibu, kumohon hentikan. Jangan tinggalkan aku." aku memohon padanya.
"Diam kau! Aku ingin pergi dari sini! aku tidak ingin hidup menderita!"
"Tidak Bu, kita tidak akan menderita. Semua ini akan baik-baik saja."
"Aku tidak peduli apa yang kau katakan! Dan aku tidak menyayangimu, jadi jangan berharap aku akan bersamamu melewati semua ini!"
"Ibu... Aku mohon..."

Tidak! Tidak akan kubiarkan ia pergi! Ibu menuruni anak tangga, aku mengikutinya. Ketika ia akan keluar aku meraih tangannya. Dan lagi-lagi ia ingin menghempas tanganku, namun kali ini ia tidak berhasil. Aku memegang erat pergelangan tangan kirinya. Wajahnya sekarang menakutkan, tapi aku akan terus bertahan.

"Ibu, jangan meninggalkanku. Tidak apa jika kau tidak menyayangiku, tapi aku mohon teruslah bersamaku. Aku membutuhkanmu. Hanyalah kau yang kumiliki saat ini."
"Diamlah! Apa kau masih tidak mengerti?! Kau tahu? Aku masih cukup muda untuk bisa mendapatkan seorang suami yang baru. Jika aku tetap bertahan di sini, apa yang akan ku dapatkan nanti? Bukankah restoran ayahmu sudah bangkrut? Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku harus menunggu sampai kehidupan kita akan seperti dulu? Hahaha... Jangan mengkhayal! Kau tahu kan itu bukanlah hal yang mudah! Dan aku tidak mau membuang waktuku untuk itu!"
"Ibu, karena aku tahu itu adalah hal yang sulit, makanya aku ingin kau bersamaku agar aku bisa menjadikan ini lebih mudah. Aku berjanji kehidupan kita akan seperti dulu."
"Omong kosong! Dulu ayahmu juga berjanji padaku bahwa aku akan hidup dengan nyaman selamanya, tapi kenyataannya apa? Dia meninggalkanku! Kau tahu betapa aku mencintai ayahmu? Tapi ia meninggalkanku! Jadi untuk apa aku terus bersama anaknya yang tidak berguna sepertimu?! Apa yang bisa kau lakukan he?!"

Tanganku sudah tidak kuat lagi untuk menahan Ibuku. Aku melepakan tanganku. Ibu berlalu meninggalkanku. Ia tidak menoleh sedikitpun padaku. Aku tidak menyangka ia akan setega ini padaku. Kakiku lemas. Aku terjatuh. Benar kata Ibu... Apa yang bisa aku lakukan sekarang?
*****

To Be Continued . . .


Umi Yanti
8 Januari 2012
Read the rest ^,^

Sabtu, 07 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : VI

Aku perlahan mendekatinya dan berharap bisa mengejutkannya. Tapi tidak seperti dugaanku...
"Erlan!" tubuh gadis itu tiba-tiba berbalik dan mengagetkanku.
"Vi-vily!" jawabku terbata-bata. "Jadi apa yang ingin kau katakan? Apakah itu sangat penting?"
"Tentu saja! Mana mungkin tidak penting! Bukankah SMS-ku tadi menunjukkan bahwa ada hal penting?!"
"Namun, kau selalu seperti itu kan jika ingin bertemu denganku."
"Kau ini!"
"Hahaha..."

Wajah manisnya itu sekarang berubah ekspresi. Ia cemberut oleh candaku. Aku penasaran dan ingin segera tahu kejutan apa lagi yang akan dia berikan. Aku menganggap semua yang ia lakukan adalah sebuah kejutan, karena ia sering melakukan hal-hal yang tidak terduga.

Aku terus memperhatikan gerak-geriknya. Aku terus menunggu. Ia kemudian duduk di kursi yang ada di pinggir lapangan basket. Membeku dan tersenyum. Matanya mengarah padaku dan memberikan isyarat agar aku duduk di sampingnya.
*****

Matanya menatap heran. Aku membiarkan itu berlarut sedikit lama. Aku sedang menyiapkan mentalku.
"Erlan, apakah aku boleh mengatakan sesuatu padamu?" tanyaku memulai pembicaraan.
"Tentu. Apa itu?"
"Sudah beberapa bulan ini kita selalu tertawa, bercanda, bergembira, bahkan bersedih pun sudah kita alami bersama. Semua hal itu membuat kita menjadi dekat. Persahabatan kita ini tentu menimbulkan perasaan sayang satu sama lain. Bisakah kau melanjutkan kata-kataku?"

Keadaan hening sebentar. Belum ada kata-katapun yang keluar dari mulutnya. Bibir Erlan mulai terbuka.

"Persahabatan kita memang masih belum terlalu lama, bisa di hitung dengan jari. Namun aku merasa kita sudah saling mengenal dengan sangat baik. Aku selalu merasa nyaman ketika bersamamu, tentunya kau juga merasakan hal yang sama kan? Lalu?"
"Lalu, bolehkah aku mengubah persahabatan kita ini? Karena sekarang perasaanku juga telah berubah."
"Maksudmu?"
"Erlan, kau tahu apa maksudku. Aku menyukaimu. Sejak lama. Bahkan sebelum kita dekat.... Aku menyukaimu Erlan!"
"Vily?"
"Ya, aku tahu tak seharusnya aku seperti ini. Tapi bukan salahku jika aku menyukaimu... Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Kau juga tahu, aku sangat sulit melupakan Abram ketika ia meninggalkanku ke New Jersey. Namun kau tiba-tiba datang menggantikan Abram yang pergi. Erlan, maukah kau memberikanku sebuah kesempatan?"
"Kesempatan? Tidak Vily. Aku tidak bisa..."

Kami saling menundukkan kepala. Aku tidak berani menatapnya. Aku mengarahkan mataku ke lapangan basket yang ada di depan hadapanku. Aku merasa harapanku pupus. Aku mencoba bertahan.

"Mengapa kau tidak bisa memberiku kesempatan?"
"Aku bukanlah anak kandung orang tuaku. Mereka mengadopsiku ketika aku berumur 4 tahun. Mereka sangat baik padaku. Aku menyayangi mereka dan berhutang budi. Jika bukan karena mereka, aku tidak mungkin bisa hidup bahagia dan berkecukupan seperti ini, dan mungkin sekarang aku telah menjadi gelandangan. Oleh karena itu, ketika Ayah ingin menjodohkanku dengan putri temannya, aku langsung menyetujuinya. Mana mungkin aku tega mengecewakan mereka. Aku akan melakukan apa pun yang mereka inginkan."

Aku terkejut dengan jawaban yang tidak kuduga. Dadaku terasa sesak. Aku menggenggam erat kalung pemberian Abram. Perasaan ini terasa lebih sakit. Melebihi rasa sakit ketika Abram meninggalkanku. Aku tahu, sudah saatnya aku melepaskan kesedihanku, aku tidak bisa menahan air mata ini lebih lama lagi.

"Vily, maafkan aku."

Aku tidak bisa menjawab Abram. Lidahku terasa berat. Aku tidak sanggup mengeluarkan kata-kata apa pun. Abram memelukku. Posisi tubuhku tidak berubah sedikit pun, aku masih memegang erat kalung pemberian Abram dengan kedua tanganku.

Untuk kedua kalinya aku di tolak 2 pria yang kusukai. Pria yang sangat dekat denganku. Mereka yang kuanggap memiliki perasaan lebih terhadapku, namun aku salah. Tapi entah mengapa, aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi. Aku tak tahu apa itu. Aku hanya merasa mereka sedang membohongi perasaan mereka sendiri. Entahlah! Aku benar-benar tidak ingin berharap lebih, mengutarakan perasaanku yang sebenarnya pada mereka sudah lebih dari cukup. Apakah Erlan akan meninggalkanku? Sama seperti Abram yang meninggalkanku...

Titik-titik air yang turun dari langit mulai berjatuhan. Mengaburkan air mataku. Kami berpelukan di bawah guyuran hujan. Entah berapa lama kami seperti itu. Kami hanya diam. Meskipun hujan sangat deras, aku merasa pelukan Erlan menghangatkan tubuhku.
*****

To Be Continued . . .


Umi Yanti
7 Januari 2012
Read the rest ^,^

Jumat, 06 Januari 2012

My Favorite Comic

Kalo bicara tentang komik, kita semua pasti punya sebuah komik favorit, begitu juga dengan aku. Dari semua komik yang aku punya, yang paling spesial di hati aku adalah Detective Conan :*

Gak usah cerita awal mulanya yaa, yang pasti aku sangat sangat sangat menyukai Conan sejak aku kelas 2 SMP. Udah punya komik favorit otomatis juga bakalan punya tokoh favorit di komik itu. Dan tokoh itu adalah Kaito Kid, si pencuri misterius yang bernama asli Kaito Kuroba (itulah alasan mengapa nama FB aku Umi Yanti Kuroba =D)

Aku suka ama Kid karena dia ganteng, keren, cerdik, dan wow! Pokoknya he's the best! Aku bersyukur Tuhan udah menciptakan manusia bernama Aoyama Gosho yang udah menciptakan komik Detective Conan, karena kalo gak ada om Aoyama otomatis komik Detective Conan gak bakalan ada 'n tentunya aku juga gak bakal kenal ama Kid.

Next...
Kalo komiknya siih aku cuma punya Detective Conan vol. 39 - vol. 62.
Komik pertama yang aku beli adalah vol. 50 & vol. 51. Niih aku punya fotonya :D


Sebenarnya komik itu cuma sekedar buat koleksi, karena aku lebih sering baca di bacamanga.web.id.

Koleksi aku terhenti sampe vol. 62 karena waktu itu (mungkin sekitar 6 bulan yang lalu) vol. 63-nya lamaaa banget terbit. Sedangkan saat itu aku juga udah nggak klop lagi baca di bacamanga. Aku kurang nyaman karena harus klik mouse terus kalo mau ke halaman berikutnya. Aku pun coba searching situs-situs yang asyik buat baca Conan. Akhirnya aku nemuin conanianscanlation.blogspot.com! Wow! Enak 'n nyaman banget baca di sana dan khusus cuma untuk Conan. Cukup ngeloading sebentar (kalo koneksi modemnya bagus) dan gak usah klik-klik terus. Kita cuma pilih mau baca chapter/file berapa, dan jreng jreng! Kita bisa baca penuh 1 chapter itu dengan sekali loading, gak usah bolak-balik halaman. Kalo penasaran, silahkan coba sendiri deh!

Gak lama kemudian aku kenal ama komikfox.blogspot.com. Komikfox mirip ama conanianscanlation. Aku jarang baca di sana. Yang bikin komikfox cukup spesial adalah :: ada chapter spesial Magic Kaito 1 dan 2! Wow! XD Aku suka, aku suka!!!

Tapi sampe sekarang aku lebih memilih baca di conanianscanlation. Dan untuk sementara koleksi komik aku stop sampe 62. Aku lagi males hunting komik. Ke toko buku aja udah jarang. Kalo dulu siih seminggu sekali...
Insya Allah, kalo aku udah umur 20an aku bakalan ngelanjutin koleksi itu. Untuk sekarang aku cukup puas baca di conanianscanlation :)

Naah, untuk movienya baru 3 yang pernah aku tonton.
Movie 11 :
Jolly Roger in The Deep Azure.
Movie 13 : The Raven Chaser.
Movie 14 : The Lost Ship in the Sky.
Special thanks nih buat Indosiar yang udah mau tayangin Detective Conan Movie ^_^

And once again, I love Detective Conan and I'm Kaito Kid's big fan! :*
Read the rest ^,^

Senin, 02 Januari 2012

Happy New Year 2012!

Masih sama dengan perayaan tahun baru sebelumnya, tahun ini pun kami juga merayakan tahun baru 2012 di rumah kakek. Yang mau tahu cari aja rumah pagar oranye di depan rumah makan pondok kelapa :D hehe ...
Naah acara bakar-bakarannya udah di mulai sejak pukul 8 malem.
Mulai dari bakar jagung, bakar sate ayam, bakar ikan, bikin pempek panggang, sampe-sampe bakar kemplang! Kayaknya baru tahun ini deh bakar kemplang.


Keesokannya ada Detective Conan movie : The Lost Ship In The Sky.
Mulainya jam setengah 10 pagi. Wwuuaaah! Seneng banget!
Hari pertama tahun baru 2012 di sambut ama detective conan movie. Kaito Kid-ku seperti biasa, kereeen banget :*
Yaa meskipun aku udah pernah nonton movie yang ini, tapi gak papalah, lumayan untuk mengobati rasa rinduku pada Kid.

Pokoknya happy new year 2012 yaw! ^_^
Read the rest ^,^