Sabtu, 14 April 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : V

“Kevin, kamu sebenernya kenapa? Aku bingung sama kamu.”
“Maafin aku Suzan. Aku Cuma ingin jujur sama kamu, aku gak ingin kamu tau hal ini dari orang lain.”

Raut muka Kevin benar-benar menunjukkan bahwa ia sebenarnya tidak ingin Suzan mendengar pengakuannya. Namun, mungkin akan lebih baik jika Suzan mendengar langsung penjelasan itu dari Kevin.

“Tapi vin...”
“Suzan, aku sayang banget sama kamu, kamu tau kan?”
“Ini, ini bikin aku sakit banget. Aku...” cairan hangat di pelupuk mata Suzan pun tumpah.

Suzan pun berlari meninggalkan Kevin. Kevin mengejar. Namun, sesaat kemudian Suzan membalikkan badannya dan melarang Kevin untuk mengejarnya. Ia sedang ingin sendiri. Kevin yang juga merasa sedih tidak dapat berbuat apa-apa.

Tidak jauh dari taman itu, masih ada Isabel dan Audrey yang juga sibuk dengan masalah mereka sendiri. Isabel pun menjelaskan apa yang selama ini ia alami dan rasakan. Tidak mau kalah dengan Isabel, Audrey pun mengatakan bahwa Isabel tidak pantas menjadi sahabatnya lagi karena ia telah menyembunyikan hal ini darinya.

“Kenapa kamu gak pernah cerita sama aku? Kalo aja kamu bilang dari dulu, mungkin kita gak bakal kayak gini Bel!” Audrey memarahi Isabel.
“Semua ini demi Danar. Aku biarin kalian bersatu karena aku tau Danar sayang banget sama kamu. Danar memang sejak lama suka sama aku, tapi sejak kehadiran kamu dia mulai suka sama kamu. Sebagai orang yang sangat cinta sama dia, aku rela lepasin dia biar kalian bisa bersama. Aku rela Drey.”
“Jadi, sebenarnya aku adalah batu penghalang kalian, penghalang cinta kalian. Kalo aku gak pernah muncul di antara kalian, mungkin kalian bakalan bisa sama-sama.” Audrey menyesal.
“Drey, aku benar-benar minta maaf, aku cuma mau jujur sama kamu.”
“Aku ngerti Bel. Aku juga gak bisa nyalahin kamu atau pun Danar. Kamu tau kan, cinta aku begitu besar buat Danar. Mungkin sebaiknya untuk beberapa saat ini, kita gak usah ketemu dulu.” pinta Audrey.
“Iya, benar. Mungkin akan lebih baik.”

Mereka pun pulang. Sesampainya di rumah, Ayu heran melihat mata sembab adiknya itu. Audrey segera berlari menaiki tangga. Membuka pintu kamarnya dan meluncur di tempat tidurnya. Ia menarik foto Danar yang berada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Kemudian dipeluknya foto itu.

Ayu menyusul Audrey. Ia sangat bingung dengan sikap tidak wajar Audrey. Ia sangat yakin telah terjadi sesuatu. Di dalam kamar Audrey sedang mengalun sebuah lagu yang di bawakan oleh M2M.

Did I lose, my love to someone better?
And does she love you like I do?
I do, you know I really really do.
Well hey, so much I need to say.
Been lonely since the day.
The day you went away...
So sad but true, for me there’s only you.
Been lonely since the day.
The day you went away...

Ayu segera mengecilkan volume lagu tersebut. Ia mendekati Audrey dan berusaha mencari tau apa yang telah terjadi.

“Drey, kamu kenapa?”
“Kak...” pandangan Audrey tidak jelas karena di penuhi oleh air mata.
“Iya, kenapa kamu nangis? Apa ada hubungannya sama Isabel?” Ayu menebak.

Dengan perlahan Audrey menjelaskan semua yang telah terjadi antara dirinya dan Isabel. Dengan perasaan iba, Ayu terus mendengarkan cerita adik sepupunya itu. Audrey sekarang berada di dalam pelukan hangat Ayu.

“Untuk itulah selama ini kakak kurang suka sama Isabel, kakak merasa ada yang ia sembunyikan. Dan sekarang benar kan? Ia benar-benar menyembunyikan sesuatu dari kamu.”
“Tapi, sejujurnya aku tidak marah padanya. Melainkan aku merasa bersalah pada Isabel, kak.”
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti

13 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar