Sabtu, 02 Agustus 2014

Bawalah Aku ke Hatimu : Ending

Awan berwarna kelabu. Langit terlihat mendung. Dedaunan bergoyang tertiup hembusan angin.
Audrey menatap dirinya di cermin. Berjalan keluar kamar. Mengunci pintu rumah. Menaiki taksi yang menuju bandara. "Tunggu aku di sana, aku akan segera tiba." ucap Audrey pada Isabel melalui handphonenya.

15 menit kemudian...

"Isabel..."
"Audrey..."
"Aku mohon, tinggallah di sini."
"Kau tahu, itu adalah keinginan terbesarku. Tinggal di Indonesia dan melihat pria yang telah kucintai selama beberapa tahun ini. Tapi, sungguh menyakitkan setiap kali aku melihat pria itu bersama wanita lain."
"Jangan pergi dan carilah pria lain. Seorang Isabel sungguh sempurna. Pasti banyak pria di luar sana yang mengharapkan cintanya."
"Kita hanyalah manusia biasa. Ketika kita ada masalah, kita akan dihadapkan pada 2 pilihan. Maju atau mundur. Dan saat ini aku memilih untuk mundur. Aku lelah. Aku juga ingin merasakan bahagia."

Audrey langsung memeluk Isabel. Cairan hangat di pelupuk matanya tumpah. Menangis dalam diam. Bersedih atas keputusan sahabatnya itu.

"Maafkan aku Isabel.."
"Sudahlah, jangan menangis. Mana mungkin aku berada di antara kalian. Menjadi seorang wanita dan sahabat. Mana mungkin aku bisa menjalani 2 peran sekaligus. Sangat menyakitkan."

Audrey melepaskan pelukannya. Menatap erat mata Isabel.

"Ketika rasa sakit itu hilang maka kembalilah. Aku akan menunggumu." Audrey tersenyum.
Isabel hanya mengangguk. Lalu Isabel melihat jam tangannya.

"Sudah waktunya, selamat tinggal Audrey."
"Aku akan merindukanmu."

Isabel berjalan meninggalkan Audrey.

Tiba-tiba Isabel berhenti melangkah. Menoleh ke arah Audrey. Dan terdiam. Memandang wajah seorang sahabat yang sekarang berjarak  5 meter darinya.

"Saat ini aku memang memilih mundur dan pergi. Namun, akan tiba saatnya aku kembali dan melangkah maju." kata Isabel di dalam hati.

Keduanya melemparkan senyum. Isabel berbalik dan kembali melangkah meninggalkan Audrey.
******

Tok! Tok! Tok!

"Iya, sebentar." ucap Ayu lalu membuka pintu.
"Selamat siang." pria tinggi berjambul itu tersenyum riang.
"Danar! Ayo masuk. Silahkan duduk. Kakak panggil Audrey dulu ya."

Beberapa menit kemudian Audrey muncul. Matanya membesar melihat sosok pria berkemeja biru muda yang sedang duduk di sofa. Sang pria pun berdiri. Ia menghampiri Audrey.

"Aku telah mengambil keputusan. Aku sudah memikirkannya selama 2 tahun sejak aku terbangun dari koma."
"Apa?" tanya Audrey.

Danar pun mengeluarkan kotak kecil dari saku celananya. Membuka kotak itu dan berkata, "Menikahlah denganku, Audrey."

Audrey menggigit bibir bawahnya sambil menahan senyum.
 Danar dan Audrey berpelukan. Audrey menghela napas panjang. Ia merasakan kelegaan.
Akhirnya semua ini berakhir. Penderitaan, kesedihan, tangisan akan sirna. Kebahagiaan akan segera menghampiri mereka.

"Tunggu dulu. Kamu belum menjawab pertanyaanku."
"Hahaha... Iya, Danar. Bawalah aku ke manapun kamu pergi. Bawalah aku ke hatimu."

Audrey mencubit pipi Danar. Danar pun mencium kening Audrey dalam dekapannya.

~ The End ~


Umi Yanti
2 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar