Kamis, 31 Mei 2012

Bawalah Aku ke Hatimu : VIII

Saat ini Danar sedang mendengarkan alunan merdu instrumen musik klasik favoritnya, yaitu Ballade Pour Adeline - Richard Clayderman. Dan ini adalah kali ke-tiganya Danar mengulangi instrumen ini sejak 20 menit yang lalu. Entah mengapa ia kemudian teringat akan sosok gadis yang telah lama ia kenal. Sosok gadis manis dan pintar. Namun dibalik semua itu ada satu hal yang membuatnya sangat mengingatnya yaitu kegigihan gadis itu mendapatkan cinta Danar. Siapa lagi kalau bukan Isabel. Sejak Danar sadar hingga sekarang ia belum melihat batang hidung Isabel.

'Aku harus menemui Danar' ucap isabel dalam hati. 'Uumm, tidak. Aku harus menemui Audrey terlebih dahulu'. Setelah berdebat dengan kata hatinya, Isabel pun mendapatkan keputusan. Ia segera mengambil kunci mobil yang ada di atas meja riasnya dan segera melaju membelah keheningan pagi.

"Drey, kamu mau ke rumah sakit ya?" tanya Ayu.
"Iya. kakak mau kemana? Kok rapih amat?"
"Kakak mau ke kampus, ada urusan di klub Seni."
"Oh..."
*****

Aroma khas rumah sakit ini membuat perasaan siapapun menjadi sedikit tenang. Mulai dari satpam yang murah senyum, para perawat yang ramah, serta dokter-dokter yang baik hati akan membuat semua orang merasa nyaman di sini. Kamar VIP nomor 08-A adalah ruangan yang ditunggui oleh Danar selama setahun ini. Koridor yang dilewati untuk menuju kamar Danar pun cukup sepi dan memiliki aura positive.

Di dalam kamar nomor 08-A ini ada dua sejoli yang sedang bercengkrama.Tiba-tiba kesenangan mereka sedikit terusik oleh kehadiran orang lain.

"Selamat pagi! Bagaimana keadaannya?"
"Pagi. Baik, Dok."
"Saya periksa sebentar ya.."

Seorang dokter pria paruh baya pun memeriksa dan mengecek kondisi Danar. Beberapa menit kemudian dokter itu pun menyudahi pemeriksaannya.

"Semuanya baik-baik saja. Kalau begitu saya permisi, jangan lupa obatnya diminum ya. Pagi."
Dokter itu pamit dan meninggalkan Danar dan Audrey.

Selang beberapa menit berikutnya pintu kamar Danar kembali diketuk.
Tok! Tok! Tok!
Kemudian masuklah seorang gadis manis berambut pendek dengan model Bob-sebahu.

"I-sabel.." ucap Danar.
Audrey hanya bisa melihat interaksi mata Danar dan Isabel.

"Ya" sahut Isabel. "Apa kabar, Danar?" lanjut Isabel.
"Baik. Kamu?"
"Ya. Maaf Audrey, boleh tinggalin kami sebentar gak? Aku mau ngomong sama Danar." pinta Isabel.
"Ya, baiklah. Aku akan tunggu di luar." Audrey meng-iya-kan.
******

Tak lama kemudian Isabel meminta Audrey masuk ke kamar Danar. Mata Isabel terlihat sembab. 'Apa yang mereka bicarakan?' batin Audrey. Saat Audrey melihat mata Danar, ternyata mata kekasihnya itu pun memerah.

Isabel memulai kembali pembicaraan, namun kali ini bersama Audrey juga.
"Maaf Drey karna kamu udah nunggu lama."
"Gak papa kok. Emangnya kalian tadi ngomongin apa?" tanya Audrey polos.
"Drey, dua hari lagi aku bakalan pindah."
"Pindah? Maksudnya? Ke mana, Bel?"
"Luar negeri. Kalifornia, Universitas Stanford..."
"Universitas Stanford?"

To Be Continued . . .


Umi Yanti

31 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar