Arga yang tidak menyangka bahwa Lia akan menanyakan hal itu meminta Lia bersabar. Namun Lia sudah tidak tahan lagi. Lia memberikan Arga waktu, dalam tujuh hari Arga harus merenungkan perasaannya. Arga harus memilih antara Lia atau Manda. Arga menghela nafas. Bagaimana mungkin Lia meragukan perasaannya? Arga benar-benar menyukai Lia, seharusnya Lia yakin dengan perasaan Arga.
Dua hari kemudian Lia mencoba untuk menemui Arga. Tetapi pada saat itu Arga sedang bersama Manda. Lia melihat kebersamaan mereka akhirnya terbakar cemburu. Pada malam harinya, orang tua Lia mengatakan bahwa mereka akan segera pindah keluar kota. Lia bingung. Apa yang harus ia katakan pada Arga? Lia belum bertemu dengan Arga sejak mereka memutuskan untuk merenungkan perasaannya masing-masing.
Kepindahan Lia dan orang tuanya keluar kota di percepat. Lia terus berusaha untuk menemui Arga, namun selalu ada halangan. Lia berharap jika ia memang di takdirkan untuk bersama Arga, maka pertemukanlah mereka. Di hari kepindahannya Lia mengirimkan sebuah pesan untuk Arga supaya mereka bisa bertemu untuk yang terakhir kalinya. Lia ingin sekali mengatakan bahwa ia menyesal atas sikapnya dan betapa ia sangat mencintai Arga. Sialnya pada saat itu Arga sedang pergi bersama keluarganya dan meninggalkan handphone-nya di kamar tidur. Tentu saja Arga tidak tahu tentang pesan dari Lia. Lia terus menunggu kedatangan Arga, namun Arga tak kunjung muncul. Lia pulang dengan kekecewaan yang teramat dalam, ia tidak mengira Arga akan mengacuhkannya.
Ketika Lia sedang berkemas ia menjatuhkan handphone-nya. Karena terburu-buru Lia tidak menyadari hal itu. Lia pergi dengan kesedihan dan penyesalan. Lia akan meninggalkan kota ini, kota yang mempertemukan ia dan Arga. Bahkan Lia tidak sempat untuk mengucapkan kata perpisahan kepada Arga. Malam harinya Arga menyadari pesan dari Lia. Arga mencoba menghubungi handphone Lia, namun tak ada tanggapan. Arga pergi ke rumah Lia, namun rumah itu telah kosong.
Satu bulan berlalu. Penantian Manda terbalas. Kini Manda telah menjadi kekasih Arga. Kesabaran Manda membuahkan hasil yang sungguh manis untuknya. Berawal dari sikap Arga yang mengacuhkan dirinya dan berakhir dengan sikap Arga yang sangat takut kehilangan dirinya. Tertawa bersama Arga tidak pernah terlewatkan. Setiap hari menjadi hari yang sangat indah bagi Manda, begitupun Arga. Arga telah terlepas dari bayang-bayang Lia. Di kota lain, kota yang jauh dari Manda dan Arga, di sana ada Lia. Di kota itu Lia terus memikirkan Arga. Lia belum bisa melupakan dan menemukan pengganti Arga. Ingin rasanya Lia meneriakkan bahwa ia masih sangat mencintai Arga.
Umi Yanti
15 September 2011
Kamis, 15 September 2011
Segitiga yang Berubah : Ending
Created By
Umi Yanti
Posted in:
Cerbung,
Segitiga yang Berubah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar