Rabu, 22 Desember 2010

Katakan Doni

Mungkin hal ini tidak pernah terbayangkan oleh Doni. Pemuda tampan, kaya, cuek, dan memiliki banyak akal. Tapi itulah yang terjadi. Semuanya berawal saat ia masih semester 5 di suatu universitas terkemuka di Jakarta. Doni mempunyai kekasih yang sangat baik hati dan perhatian. Namun siapa sangka bahwa perhatian Rara dianggap Doni terlalu berlebihan dan terkadang membuatnya risih. Doni menganggap Rara berubah setelah mereka menjalani hubungan ini selama 3 tahun. Ya, mereka telah saling mengenal sejak kelas 1 SMA. Dulunya sangat sulit bagi Doni untuk bisa mendapatkan Rara. Namun setelah berjuang keras mereka pun bisa menjadi sepasang kekasih.

Doni mempunyai seorang sahabat yang juga merupakan teman dari Rara. Doni sering menceritakan keluh kesahnya terhadap Rara kepada sahabatnya itu, Putra, begitupun Rara. Mereka telah melewati banyak hal dan Putra merupakan saksi atas hubungan mereka. Doni hanya tinggal sendirian di rumahnya, karena orangtuanya memiliki bisnis di luar negeri, sehingga Rara-lah yang mengurusi segala sesuatu untuk Doni.

Doni semakin hari semakin merasa terganggu terhadap kelakuan Rara, yang sebenarnya demi kebaikan Doni. Ketika Doni sedang melihat buku di toko buku, ia bertemu dengan Navina, temannya sewaktu SMA dan sekaligus mantan pacarnya. Betapa terkejutnya Doni melihat perubahan penampilan Navina. Ia sekarang menjadi seorang model yang lumayan di perhitungkan. Doni pun mengatakan bahwa ia menyesal telah meninggalkan Navina dan berpaling dengan wanita lain. Navina hanya tertawa. Mereka pun mengobrol di sebuah restaurant dan sering bertemu sejak kejadian itu.

Rara yang merasa bahwa Doni sedikit berubah akhir-akhir ini akhirnya menanyakan kepada Doni, apa yang terjadi. Namun bukannya menjelaskan, doni malah berbohong kepada Rara. Ia mengatakan bahwa ia sedang di sibukkan dengan tugas kampus. Meski Rara merasa curiga, namun ia mencoba untuk percaya dengan Doni karena rasa cintanya yang begitu besar. Mereka pun pergi untuk makan malam.

Keesokan harinya Doni bertemu dengan Navina karena pertemuan yang di rencanakan. Doni mengatakan bahwa ia merasa bahwa rasa yang dulu ada terhadap Navina muncul lagi. Tanpa memikirkan perasaan Rara, Doni pun menyatakan cintanya pada Navina. Navina pun menerima Doni karena mereka sama-sama tidak memiliki pasangan, tanpa dia tahu bahwa telah ada Rara di belakang mereka.

Rara pun berlari sambil menangis yang kemudian di kejar oleh Putra. Sebenarnya Doni ingin mengejar Rara, namun ia harus menjelaskan semuanya kepada Navina. Perbuatan yang sangat konyol! Setelah Doni menjelaskan semuanya dengan perasaan menyesal dan sedih, Navina pun memutusakan untuk pergi dari kehidupan Doni dan Rara. Ia meninggalkan Doni dengan perasaan kecewa dan marah.

Putra yang telah berhasil menenangkan Rara akhirnya menyarankan Rara untuk bertemu dengan Doni agar masalah mereka selesai. Sambil mengatakan bahwa jika ia memiliki kekasih seperti Rara, maka ia tidak akan pernah membuat Rara kecewa dan sedih. Rara hanya diam dan terus menangis memikirkan perbuatan Doni. Untuk menenangkan pikiran, Rara tidak ingin bertemu dengan Doni untuk sementara waktu. Dan akhirnya mereka pun bertemu untuk membicarakan masalah itu.
Doni menjelaskan tentangnya dan Navina serta apa yang selama ini telah ia lakukan. Rara hanya bisa diam tak berucap sambil mengingat apa pengorbanannya kepada Doni. Rara telah berbaik hati selalu merawat Doni, meperhatikannya, mengurusinya, namun ternyata

Doni tega mengkhianati kesetiaannya. Rara meninggalkan Doni. Sedangkan Doni hanya sendirian dengan perasaan yang bercampur antara sedih, merasa bersalah, dan marah kepada dirinya sendiri yang telah menyakiti hati dua wanita yang ia cintai, terutama Rara, gadis yang mungkin tak ada duanya di hidupnya.

Beberapa minggu kemudian dengan besar hati Rara memaafkan kesalahan Doni. Mereka pun menjalani kehidupan sepeti biasanya. Namun yang berbeda hanyalah Doni yang sekarang lebih mengerti tentang apa makna pengertian yang sesungguhnya dan membiarkan orang yang dicintai bahagia meski tanpa dirinya. Ya… Rara sekarang telah bahagia bersama Putra, lelaki yang selama ini mendengarkan curhatnya dan bisa membuatnya merasa benar-benar dihargai oleh pasangannya. Mereka pun tetap menjadi tiga sahabat yang saling melengkapi.

~ The End ~

Umi Yanti
22 Desember 2010

1 komentar: