Selasa, 31 Januari 2012

soundcloud.com

Aku 'kenal' sama Soundcloud sejak 2 bulan yang lalu. Aku tertarik karena kita bisa meng-upload lagu yang kita sukai melalui aplikasi itu. Setelah membuat akun, aku pun langsung memikirkan lagu apa yang ingin aku upload. Namun tidak semudah yang aku pikir! Tidak semua lagu bisa di upload di sana. Contohnya beberapa lagu dari Westlife dan SS501. Aku udah nyoba berkali-kali, tapi tetep aja gak bisa. Dan itu ternyata karena masalah hak cipta sehingga gak bisa sembarangan untuk di upload...

Itu adalah tampilan dari soundcloud.

Setelah meng-upload beberapa lagu, akhirnya aku jadiin gadget deh di blog aku :D Lumayan kan...

Kemudian aku perhatiin daftar lagu yang udah aku upload tadi. Eh, lagu-lagunya beraneka ragam (di tinjau dari asal negaranya). Niih :
1. First Love - Nikka Costa => Western
2. Indah Cintaku - Nicky Tirta feat. Vanessa Angel => Indonesia
3. Secret of My Heart - Kuraki Mai => Jepang
4. Memories of Youth - SS501 => Korea
5. Journey - Angela zhang => Taiwan


Hehe beraneka ragam kan?
Hadeh! -_-'' Postingan yang kurang penting! Tapi gapapa yaa....
Sekedar info 'n sekalian promosiin souncloud, mungkin aja ada yang tertarik =D
Oke deh, pokoknya nikmatin aja yaa lagu-lagu itu ^^
Read the rest ^,^

Sabtu, 28 Januari 2012

Yahoo! Answers

hihihi...
Aku lagi seneng-senengnya niih 'main' di Yahoo! Answers. Seru banget. Aku bisa sharing pengetahuan yang aku punya dan menanyakan sesuatu yang ingin aku ketahui, atau sekedar minta pendapat. Yaa bisa di sebut sebagai ajang tanya-jawab.
Sedangkan responnya siih lumayan. Ada jawaban yang memuaskan, ada yang standard, bahkan ada yang menjengkelkan, malah ada juga yang gak nyambung. Tapi tetep aja asyik ^^
Naah, di yahoo! answers itu ada poinnya loh! Poin yang didapatkan kalo kita menjawab sebuah pertanyaan, mengajukan sebuah pertanyaan, dan memilih jawaban terbaik. Jika poin sudah mencapai jumlah tertentu, maka akan naik ke tingkat berikutnya, yaitu tingkat 2 dan seterusnya.
Tapi kalo aku siih gak begitu mikirin poin itu. Coz aku juga gak terlalu ngerti fungsi dari poin-poin itu :D
Yang penting kan knowledge 'n have fun. Makanya kalian gabung juga yuk di Yahoo! Answers! :)

Read the rest ^,^

Jumat, 20 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : Ending

"Begitulah kejadiannya. Kau terlambat, seharusnya kau tiba lebih awal."
"Aku tak tahu. Aku hanya meninggalkannya sebentar. Aku pulang hanya untuknya."
"Tapi ini sudah terjadi. Kau tak akan bisa mengubah apa pun."
"Benar."

Di sebuah area pemakaman, terdengar suara 2 pria. Percakapan yang terjadi di samping sebuah makam yang bertulisakan nama Vily Wijaya.

"Setahun yang lalu Vily kecelakaan dan itu membuat kita kehilangannya untuk selamanya. Aku tahu semua tentang kau dan Vily. Bahkan kepergianmu ke New Jersey. Sedekat apa pun aku dan Vily, tetap tidak akan pernah merubah perasaannya terhadapmu."
"Aku menyesal! Aku ingin ia kembali! A-aku, aku ingin melihat senyumnya..."
"Abram, bersabarlah. Vily sekarang pasti sudah bahagia bersama Ayah dan Ibunya di alam sana. Kau harus yakin."

Kedua pria itu berpelukan. Merasakan kesedihan yang sama, kepedihan yang sama, dan penyesalan yang sama. Erlan tahu itu, tapi tidak dengan Abram.

"Tolong tinggalkan aku sendiri, Erlan."
"Baiklah. Tapi kau sebaiknya segera pulang. Sampai jumpa."
"Terima kasih Erlan, aku percaya padamu."
"Ya, kau memang harus percaya padaku." Erlan tersenyum.

Erlan meninggalkan Abram sendirian di tempat peristirahatan terakhir Vily. Makam Vily terlihat cukup terawat. Seminggu sekali, Ibu tiri Vily selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi makam Vily dan Ayah. Ia sadar bahwa ia tidak bisa melupakan kebersamaan mereka selama 5 tahun dan betapa besarnya rasa cintanya terhadap Ayah Vily.

Abram terus menangisi kepergian Vily. Perjumpaan 4 tahun yang lalu, kebersamaan selama setahun, dan sekarang semua itu hanya tinggallah sebuah kenangan. Kenangan manis yang tak akan terlupakan. Abram sangat mencintai Vily, tapi ia berjanji akan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik demi Vily.
*****

Neeett!
New Message :
Aku akan ke rumahmu. Ada sesuatu yang harus aku serahkan padamu.
From : Erlan

Neeett!
New Message :
Ya, aku tunggu.
From : Abram

"Maaf mengganggu."
"Tidak apa-apa."
"Abram, aku ingin kau menyimpan ini." Erlan mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya.
"Ini?"
"Ya, ini kalung yang kau berikan untuk Vily. Tapi sekarang, sebaiknya kau menyimpan kalung itu agar kau selalu ingat dengan kenangan manis kalian."
"Vily..." air mata mengalir di pipiku.
"Baiklah. Kuatkan hatimu. Aku permisi."

Langkah kaki Erlan semakin menjauh. Menjauh. Dan meninggalkan rumahku. Aku berjalan menuju kamarku melalui anak tangga yang tampak terlalu panjang. Langkahku sedikit goyah. Di dalam kamar aku memegang erat kalung itu.

Aku mencoba untuk mengingat semua hal tentang Vily. Perjumpaan pertamaku dengannya di bandara. Hari-hari yang kami lalui bersama. Hari terakhir kami bersama. Dan semuanya. Otakku terus bekerja untuk mengingat itu semua. Aku merindukan senyumannya.

Kalung yang ada di genggamanku sekarang memperjelas ingatanku akan Vily. Hari itu, aku memberikan kalung ini untuknya di pantai. Aku berharap ia akan selalu mengingatku melalui kalung ini, namun sekarang aku yang harus selalu mengingatnya melalui kalung ini.

'Sebaiknya sekarang aku tidur. Tubuhku terasa amat lelah.'

Aku harap semua ini hanyalah mimpi buruk yang tidak akan terjadi. Dan aku akan bisa tersenyum melihat senyuman Vily. Tapi ternyata aku salah,di saat aku terbangun dari tidurku semuanya tidak berubah. Aku masih menggenggam kalung itu. Vily, maafkan aku...

~ The End ~


Umi Yanti

20 Januari 2012
Read the rest ^,^

Kamis, 19 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : VIII

Kehidupan selama 20 tahun yang telah kunikmati mungkin adalah sebuah mimpi yang sangat indah, namun di saat aku terbangun dari tidurku aku tersadar bahwa semuanya telah menghilang dan pergi meninggalkanku sendiri. Kehidupan yang semula ku anggap menarik dan menyenangkan sekarang berubah menjadi sebuah masalah besar yang tak tahu apakah aku bisa melewatinya.

Tidak ada tempat ataupun seseorang yang bisa kumintai bantuan. Tak ada satupun. Apakah aku bisa bertahan? Entahlah. Seluruh badanku terasa aneh. Perasaanku juga aneh. Ayah... Aku merindukanmu.

Mataku melihat benda yang sangat menyilaukan. Suaraku tertahan. Tenggorokanku sakit karena terus menangis seharian. Tubuhku tak bergeming. Aku hanya terpaku melihat jalan raya yang sepi ini. Ayah, Ibu, mungkinkah kita akan bertemu? Aku ingin sekali bersama kalian.

Braakkk!!!

Tubuhku terhempas. Hatiku terasa hampa, tatapanku kosong, dan tubuhku seakan-akan remuk. Aku tak bisa melihat apa yang ada di sekelilingku. Aku hanya mendengar sayup suara ribut orang-orang yang menghampiriku. Aku merasa hening. Abram, Erlan selamat tinggal...

"Hei! Cepat hubungi ambulans!"
"Jangan, kita langsung bawa ke rumah sakit saja!"
*****

Bye bye bye
Bye bye
I'm doing this tonight
You're probably gonna start a fight
I know this can't be right
Hey baby come on
I loved you endlessly
When you weren't there for me
So now it's time to leave
And make it alone

Don't really wanna make it tough
I just wanna tell you that I had enough
Might sound crazy
But it ain't no lie
Bye bye bye

Aku sedang mendengarkan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh N'Sync, aku berharap akan segera menemukan pengganti Abram. Tetapi setelah lagu itu berakhir, aku melihat sosok pria yang telah berdiri di sampingku. Pria yang ku tabrak kemarin. Erlan. Apakah dia akan menggantikan Abram? Jujur saja, perasaanku sekarang menjadi tidak menentu. Bahkan, aku sendiri tidak mengerti.

Many days I've spent
Drifting on through empty shores
Wondering what's my purpose
Wondering how to make me strong
I know I will falter I know I will cry
I know you'll be standing by my side
It's a long long journey
And I need to be close to you

Sejak kepergian Abram, aku selalu menghabiskan hari-hariku dengan terus memikirkan apa keinginanku. Aku merasa tidak memiliki tujuan. Aku berusaha untuk kuat, tegar, dan tersenyum karena Abram menginginkannya. Pada akhirnya aku menangis di kesendirianku.

Tetapi Erlan muncul. Menghilangkan perih hatiku. Aku tahu Erlan akan bersamaku, menemaniku melewati ujian ini, dan oleh karena itu aku ingin selalu ada di dekat Erlan untuk menjalani perjalanan panjang ini.

Do you hear me
I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying

Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard

Keberuntungan! Keberuntunganku bisa mengenal Erlan. Saat ini aku sedang menunggu Erlan untuk mengungkapkan perasaanku. Lagu Lucky yang sedang kudengar menggambarkan perasaanku sekarang. Apakah Erlan mendengar isi hatiku? Aku akan mempertahankannya karena Erlan membuat beban berat yang ku rasakan menjadi lebih ringan.

Antara sadar dan tidak, aku melihat sosok Erlan dan ibu tiriku berada di sampingku. Aku sedang berada di rumah sakit. Aku tidak memiliki daya untuk menggerakkan badanku, atau mengeluarkan kata-kata, bahkan untuk melihat dengan jelas. Aku benar-benar lemas. Bernafas pun terasa amat menyiksa. Udara sangat sulit untuk ku hirup. Mataku tak kuat lagi, semua terlihat gelap dan hilang di telan kegelapan.

'Terima kasih Ibu, Abram, Erlan... Di kehidupan selanjutnya, kita harus lebih baik lagi!'
*****
To Be Continued . . .


Umi Yanti
19 Januari 2012
Read the rest ^,^

Senin, 09 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : VII

Aku mengganti baju dan mengeringkan rambut. Aku duduk di dekat jendela. Memandangi langit yang mulai cerah. Rintik-rintik hujan yang akan segera reda mengingatkanku pada Vily. Seandainya ia tahu yang sebenarnya...

Saat itu aku sedang berjalan menuju perpustakaan. Melewati lapangan basket. Namun langkahku berhenti saat ku lihat ada sosok gadis yang sedang duduk di kursi, kursi panjang yang berada di pinggir lapangan basket. Aku mendekatinya. Aku duduk di sampingnya. Anehnya ia tidak menyadari kedatanganku, sama sekali. Aku terus memperhatikan wajahnya. Ia menutup matanya. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia sedang berada di dunia yang berbeda, mungkin dunia khayal, aku tidak tahu pasti.

Sudah 10 menit aku di sampingnya. Aku tertarik padanya. Bagaimana mungkin ada seorang gadis yang tidak menyadari kehadiran seorang pria selama ini, apalagi ia sedang berada di tempat yang ramai. Apa yang ada di pikirannya?

Sejak saat itu, aku yakin, sangat yakin, dan benar-benar yakin bahwa aku menyukainya. Aku tulus menyukainya. Namun beberapa minggu berlalu, Ayahku memutuskan untuk menjodohkanku dengan putri temannya. Aku tidak bisa menolak. Dan aku tahu itu artinya aku tidak akan bisa memiliki Vily. Selamanya.

2 minggu lagi aku akan bertunangan. Cepat atau lambat hubunganku dengan Vily akan semakin merenggang. Akan semakin menjauh walaupun aku tak mau. Aku ingin selalu berada di sisinya namun aku tak bisa. Maafkan aku Vily, aku sangat menyayangimu dan kau akan terus ada di dalam hatiku. Selamat tinggal.
*****

3 minggu kemudian...

"Hei! Hei! Apa yang kalian lakukan di rumahku?! Kalian tidak bisa melakukan ini!"
"Maafkan kami nyonya, tapi kami harus melakukan ini."
"Berhenti! Aku bilang berhenti! Aku mohon..."

Suara berisik apa itu? Sepertinya ada yang tidak beres. Aku terbangun dari tidurku. Aku segera menuruni anak tangga menuju ruang tamu. Suara ribut itu nampaknya berasal dari sana. Ada 4 pria bertubuh besar di sana. Dan juga Ibu. Ibu sedang menangis di lantai.

"Ibu, apa yang terjadi?" namun ia terus menangis.

Aku mendekati pria-pria itu.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"
"Maaf nona, kami hanya menjalankan perintah."
"Apa maksud kalian? Aku tak mengerti!"
"Kami harus mengangkut benda-benda yang ada di dalam rumah Anda."
"Apa?! Bagaimana bisa kalian melakukan ini?!"
"Ini, silahkan di baca. Kami harus pergi, permisi."

Aku memegang selembar surat. Aku membacanya. Kami harus meninggalkan rumah ini dan mereka hanya memberi waktu 4 hari. Aku menyerahkan surat itu kepada Ibu agar ia bisa membacanya.

Matanya dipenuhi air mata. Ia mengambil surat itu dan membacanya. Sesaat kemudian matanya terbelalak. Ia menatapku tidak percaya. Aku memeluknya. Ia kembali menangis di pelukanku. Aku pun ikut menangis. Aku tidak menyangka semua ini akan menimpa kami. Sekuat apa pun aku memeluk Ibu, aku tetap tidak merasakan apa-apa. Kehangatan maupun ketenangan. Hanya pelukan biasa.

"Ibu, apa yang harus kita lakukan?" tanyaku pada Ibu sambil menahan tangis.

Tiba-tiba Ibu melepaskan pelukannya dan mendorongku agar aku menjauh darinya.

"Apa yang harus kita lakukan?! Hahahaha... Terserah apa yang akan kau lakukan. Aku tidak peduli denganmu!"
"A-apa maksud Ibu?"
"Jangan panggil aku Ibu, karena aku bukan Ibumu!"
"I-ibu..."
"Sudah kukatakan! Jangan panggil aku Ibu!"

Lalu Ibu berlari menaiki anak tangga. Kurasa ia menuju kamarnya. Apa yang akan ia lakukan? Aku masih belum bisa percaya apa yang di katakan Ibu tadi. Aku mengejarnya, kakiku terasa berat. Aku melihat Ibu memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Oh tidak! Apa yang sedang ia pikirkan? Apakah ia akan meninggalkanku seperti Abram, Ayah, dan Erlan? Tidak! Aku tidak bisa! Aku harus menghentikannya.

Aku memegang tangannya, namun ia menghempas tanganku.

"Ibu, kumohon hentikan. Jangan tinggalkan aku." aku memohon padanya.
"Diam kau! Aku ingin pergi dari sini! aku tidak ingin hidup menderita!"
"Tidak Bu, kita tidak akan menderita. Semua ini akan baik-baik saja."
"Aku tidak peduli apa yang kau katakan! Dan aku tidak menyayangimu, jadi jangan berharap aku akan bersamamu melewati semua ini!"
"Ibu... Aku mohon..."

Tidak! Tidak akan kubiarkan ia pergi! Ibu menuruni anak tangga, aku mengikutinya. Ketika ia akan keluar aku meraih tangannya. Dan lagi-lagi ia ingin menghempas tanganku, namun kali ini ia tidak berhasil. Aku memegang erat pergelangan tangan kirinya. Wajahnya sekarang menakutkan, tapi aku akan terus bertahan.

"Ibu, jangan meninggalkanku. Tidak apa jika kau tidak menyayangiku, tapi aku mohon teruslah bersamaku. Aku membutuhkanmu. Hanyalah kau yang kumiliki saat ini."
"Diamlah! Apa kau masih tidak mengerti?! Kau tahu? Aku masih cukup muda untuk bisa mendapatkan seorang suami yang baru. Jika aku tetap bertahan di sini, apa yang akan ku dapatkan nanti? Bukankah restoran ayahmu sudah bangkrut? Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku harus menunggu sampai kehidupan kita akan seperti dulu? Hahaha... Jangan mengkhayal! Kau tahu kan itu bukanlah hal yang mudah! Dan aku tidak mau membuang waktuku untuk itu!"
"Ibu, karena aku tahu itu adalah hal yang sulit, makanya aku ingin kau bersamaku agar aku bisa menjadikan ini lebih mudah. Aku berjanji kehidupan kita akan seperti dulu."
"Omong kosong! Dulu ayahmu juga berjanji padaku bahwa aku akan hidup dengan nyaman selamanya, tapi kenyataannya apa? Dia meninggalkanku! Kau tahu betapa aku mencintai ayahmu? Tapi ia meninggalkanku! Jadi untuk apa aku terus bersama anaknya yang tidak berguna sepertimu?! Apa yang bisa kau lakukan he?!"

Tanganku sudah tidak kuat lagi untuk menahan Ibuku. Aku melepakan tanganku. Ibu berlalu meninggalkanku. Ia tidak menoleh sedikitpun padaku. Aku tidak menyangka ia akan setega ini padaku. Kakiku lemas. Aku terjatuh. Benar kata Ibu... Apa yang bisa aku lakukan sekarang?
*****

To Be Continued . . .


Umi Yanti
8 Januari 2012
Read the rest ^,^

Sabtu, 07 Januari 2012

Saat Aku Terbangun Dari Tidurku : VI

Aku perlahan mendekatinya dan berharap bisa mengejutkannya. Tapi tidak seperti dugaanku...
"Erlan!" tubuh gadis itu tiba-tiba berbalik dan mengagetkanku.
"Vi-vily!" jawabku terbata-bata. "Jadi apa yang ingin kau katakan? Apakah itu sangat penting?"
"Tentu saja! Mana mungkin tidak penting! Bukankah SMS-ku tadi menunjukkan bahwa ada hal penting?!"
"Namun, kau selalu seperti itu kan jika ingin bertemu denganku."
"Kau ini!"
"Hahaha..."

Wajah manisnya itu sekarang berubah ekspresi. Ia cemberut oleh candaku. Aku penasaran dan ingin segera tahu kejutan apa lagi yang akan dia berikan. Aku menganggap semua yang ia lakukan adalah sebuah kejutan, karena ia sering melakukan hal-hal yang tidak terduga.

Aku terus memperhatikan gerak-geriknya. Aku terus menunggu. Ia kemudian duduk di kursi yang ada di pinggir lapangan basket. Membeku dan tersenyum. Matanya mengarah padaku dan memberikan isyarat agar aku duduk di sampingnya.
*****

Matanya menatap heran. Aku membiarkan itu berlarut sedikit lama. Aku sedang menyiapkan mentalku.
"Erlan, apakah aku boleh mengatakan sesuatu padamu?" tanyaku memulai pembicaraan.
"Tentu. Apa itu?"
"Sudah beberapa bulan ini kita selalu tertawa, bercanda, bergembira, bahkan bersedih pun sudah kita alami bersama. Semua hal itu membuat kita menjadi dekat. Persahabatan kita ini tentu menimbulkan perasaan sayang satu sama lain. Bisakah kau melanjutkan kata-kataku?"

Keadaan hening sebentar. Belum ada kata-katapun yang keluar dari mulutnya. Bibir Erlan mulai terbuka.

"Persahabatan kita memang masih belum terlalu lama, bisa di hitung dengan jari. Namun aku merasa kita sudah saling mengenal dengan sangat baik. Aku selalu merasa nyaman ketika bersamamu, tentunya kau juga merasakan hal yang sama kan? Lalu?"
"Lalu, bolehkah aku mengubah persahabatan kita ini? Karena sekarang perasaanku juga telah berubah."
"Maksudmu?"
"Erlan, kau tahu apa maksudku. Aku menyukaimu. Sejak lama. Bahkan sebelum kita dekat.... Aku menyukaimu Erlan!"
"Vily?"
"Ya, aku tahu tak seharusnya aku seperti ini. Tapi bukan salahku jika aku menyukaimu... Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Kau juga tahu, aku sangat sulit melupakan Abram ketika ia meninggalkanku ke New Jersey. Namun kau tiba-tiba datang menggantikan Abram yang pergi. Erlan, maukah kau memberikanku sebuah kesempatan?"
"Kesempatan? Tidak Vily. Aku tidak bisa..."

Kami saling menundukkan kepala. Aku tidak berani menatapnya. Aku mengarahkan mataku ke lapangan basket yang ada di depan hadapanku. Aku merasa harapanku pupus. Aku mencoba bertahan.

"Mengapa kau tidak bisa memberiku kesempatan?"
"Aku bukanlah anak kandung orang tuaku. Mereka mengadopsiku ketika aku berumur 4 tahun. Mereka sangat baik padaku. Aku menyayangi mereka dan berhutang budi. Jika bukan karena mereka, aku tidak mungkin bisa hidup bahagia dan berkecukupan seperti ini, dan mungkin sekarang aku telah menjadi gelandangan. Oleh karena itu, ketika Ayah ingin menjodohkanku dengan putri temannya, aku langsung menyetujuinya. Mana mungkin aku tega mengecewakan mereka. Aku akan melakukan apa pun yang mereka inginkan."

Aku terkejut dengan jawaban yang tidak kuduga. Dadaku terasa sesak. Aku menggenggam erat kalung pemberian Abram. Perasaan ini terasa lebih sakit. Melebihi rasa sakit ketika Abram meninggalkanku. Aku tahu, sudah saatnya aku melepaskan kesedihanku, aku tidak bisa menahan air mata ini lebih lama lagi.

"Vily, maafkan aku."

Aku tidak bisa menjawab Abram. Lidahku terasa berat. Aku tidak sanggup mengeluarkan kata-kata apa pun. Abram memelukku. Posisi tubuhku tidak berubah sedikit pun, aku masih memegang erat kalung pemberian Abram dengan kedua tanganku.

Untuk kedua kalinya aku di tolak 2 pria yang kusukai. Pria yang sangat dekat denganku. Mereka yang kuanggap memiliki perasaan lebih terhadapku, namun aku salah. Tapi entah mengapa, aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi. Aku tak tahu apa itu. Aku hanya merasa mereka sedang membohongi perasaan mereka sendiri. Entahlah! Aku benar-benar tidak ingin berharap lebih, mengutarakan perasaanku yang sebenarnya pada mereka sudah lebih dari cukup. Apakah Erlan akan meninggalkanku? Sama seperti Abram yang meninggalkanku...

Titik-titik air yang turun dari langit mulai berjatuhan. Mengaburkan air mataku. Kami berpelukan di bawah guyuran hujan. Entah berapa lama kami seperti itu. Kami hanya diam. Meskipun hujan sangat deras, aku merasa pelukan Erlan menghangatkan tubuhku.
*****

To Be Continued . . .


Umi Yanti
7 Januari 2012
Read the rest ^,^

Jumat, 06 Januari 2012

My Favorite Comic

Kalo bicara tentang komik, kita semua pasti punya sebuah komik favorit, begitu juga dengan aku. Dari semua komik yang aku punya, yang paling spesial di hati aku adalah Detective Conan :*

Gak usah cerita awal mulanya yaa, yang pasti aku sangat sangat sangat menyukai Conan sejak aku kelas 2 SMP. Udah punya komik favorit otomatis juga bakalan punya tokoh favorit di komik itu. Dan tokoh itu adalah Kaito Kid, si pencuri misterius yang bernama asli Kaito Kuroba (itulah alasan mengapa nama FB aku Umi Yanti Kuroba =D)

Aku suka ama Kid karena dia ganteng, keren, cerdik, dan wow! Pokoknya he's the best! Aku bersyukur Tuhan udah menciptakan manusia bernama Aoyama Gosho yang udah menciptakan komik Detective Conan, karena kalo gak ada om Aoyama otomatis komik Detective Conan gak bakalan ada 'n tentunya aku juga gak bakal kenal ama Kid.

Next...
Kalo komiknya siih aku cuma punya Detective Conan vol. 39 - vol. 62.
Komik pertama yang aku beli adalah vol. 50 & vol. 51. Niih aku punya fotonya :D


Sebenarnya komik itu cuma sekedar buat koleksi, karena aku lebih sering baca di bacamanga.web.id.

Koleksi aku terhenti sampe vol. 62 karena waktu itu (mungkin sekitar 6 bulan yang lalu) vol. 63-nya lamaaa banget terbit. Sedangkan saat itu aku juga udah nggak klop lagi baca di bacamanga. Aku kurang nyaman karena harus klik mouse terus kalo mau ke halaman berikutnya. Aku pun coba searching situs-situs yang asyik buat baca Conan. Akhirnya aku nemuin conanianscanlation.blogspot.com! Wow! Enak 'n nyaman banget baca di sana dan khusus cuma untuk Conan. Cukup ngeloading sebentar (kalo koneksi modemnya bagus) dan gak usah klik-klik terus. Kita cuma pilih mau baca chapter/file berapa, dan jreng jreng! Kita bisa baca penuh 1 chapter itu dengan sekali loading, gak usah bolak-balik halaman. Kalo penasaran, silahkan coba sendiri deh!

Gak lama kemudian aku kenal ama komikfox.blogspot.com. Komikfox mirip ama conanianscanlation. Aku jarang baca di sana. Yang bikin komikfox cukup spesial adalah :: ada chapter spesial Magic Kaito 1 dan 2! Wow! XD Aku suka, aku suka!!!

Tapi sampe sekarang aku lebih memilih baca di conanianscanlation. Dan untuk sementara koleksi komik aku stop sampe 62. Aku lagi males hunting komik. Ke toko buku aja udah jarang. Kalo dulu siih seminggu sekali...
Insya Allah, kalo aku udah umur 20an aku bakalan ngelanjutin koleksi itu. Untuk sekarang aku cukup puas baca di conanianscanlation :)

Naah, untuk movienya baru 3 yang pernah aku tonton.
Movie 11 :
Jolly Roger in The Deep Azure.
Movie 13 : The Raven Chaser.
Movie 14 : The Lost Ship in the Sky.
Special thanks nih buat Indosiar yang udah mau tayangin Detective Conan Movie ^_^

And once again, I love Detective Conan and I'm Kaito Kid's big fan! :*
Read the rest ^,^

Senin, 02 Januari 2012

Happy New Year 2012!

Masih sama dengan perayaan tahun baru sebelumnya, tahun ini pun kami juga merayakan tahun baru 2012 di rumah kakek. Yang mau tahu cari aja rumah pagar oranye di depan rumah makan pondok kelapa :D hehe ...
Naah acara bakar-bakarannya udah di mulai sejak pukul 8 malem.
Mulai dari bakar jagung, bakar sate ayam, bakar ikan, bikin pempek panggang, sampe-sampe bakar kemplang! Kayaknya baru tahun ini deh bakar kemplang.


Keesokannya ada Detective Conan movie : The Lost Ship In The Sky.
Mulainya jam setengah 10 pagi. Wwuuaaah! Seneng banget!
Hari pertama tahun baru 2012 di sambut ama detective conan movie. Kaito Kid-ku seperti biasa, kereeen banget :*
Yaa meskipun aku udah pernah nonton movie yang ini, tapi gak papalah, lumayan untuk mengobati rasa rinduku pada Kid.

Pokoknya happy new year 2012 yaw! ^_^
Read the rest ^,^